eQuator.co.id – Melihat cowok pujaan berlutut di hadapan, tangannya terulur dan menyerahkan sebentuk cincin bermata indah, hati sebagian besar cewek bakal luluh. Biasanya diikuti lelehan air mata di pipi dan jawaban pendek yang diucapkan penuh haru, ”I do.”
Momen romantis itu tidak dialami Wei (sebut saja begitu), cewek asal Chongqing, Tiongkok. Dia marah besar. Gara-garanya, setelah menyematkan cincin, si cowok memberikan bunga. Bukan bunga biasa, tapi karangan kembang yang biasa ada di pemakaman.
Awalnya biasa saja. Cowok itu berusaha mengejutkan Wei dengan cara merancang lamaran di tempat umum. Tepatnya di sebuah sudut jalan ramai di Chongqing. Beberapa teman siap membantu. Mereka membawa banner besar bertulisan ajakan menikah buat Wei. Orang-orang yang lewat berhenti, menonton momen yang (seharusnya) indah itu.
Ketika Wei datang, si cowok beraksi. Berlutut di satu kaki, lalu meraih tangan kekasihnya. Disematkanlah cincin di jari manis Wei. Sampai di situ, masih oke. Cowok tersebut lantas minta diambilkan bunga. Sang teman membawakan karangan bunga berbentuk bulat, lengkap dengan kata-kata belasungkawa. Persis seperti yang diletakkan di depan peti mati.
Ekspresi Wei tak terbaca. ”Percayalah, aku akan selalu membahagiakan kamu,” ucap cowok itu. Wei masih membatu. ”Please terimalah,” pinta si cowok. Sejurus kemudian, Wei menampar si cowok, lalu merebut karangan kembang itu dan memukulkan ke kepala pacarnya. Wei berlalu meninggalkan tempat tersebut dengan kesal. Cowok itu terpaku, lalu mengejar Wei. Hati-hati kalau cewek marah. Sudah untung dia tidak berakhir di peti dengan karangan kembang di atasnya. (fam/c10/na)