eQuator.co.id – SINTANG-RK. Perkembangan media sosial, khususnya di Kabupaten Sintang sangat luar biasa. Oleh karenanya, berbagai upaya dilakukan agar kemajuan teknologi internet ini harus bisa memberikan manfaat yang besar bagi daerah.
Forum Komunikasi Masyarakat Sipil (FKMS) Sintang menggelar dialog interaktif tukar paham, di Cafe Hermes Hotel My Home, Kamis (21/2). Kegiatan itu diikuti oleh berbagai pihak, mulai dari pemerintah, komunitas, organisasi dan kalangan pelajar.
Sekjen FKMS Sintang, Suci Cisikia Putri dalam sambutanya mengungkapkan, begitu banyak potensi lokal di Sintang ini. Dirinya ingin melihat sejauh mana para pelaku media sosial turut membantu mengembangkan potensi tersebut.
“Jika Medsos bias mengambil peran ini, maka Medsos juga turut berperan dalam mendorong pembangunan berkelanjutan di Sintang,” ujarnya.
Cisika juga mengatakan, bahwa dalam forum tukar paham ini, semua peserta bias menjadi narasumber dan bisa bicara, khususnya dalam konteks media sosial.
“Untuk memberi masukan atau tukar pikiran, bagaimana caranya agar Medsos ini dapat memberikan kontribusi untuk Sintang,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sintang, Mardiansyah mengatakan, keberadaan Medsos sangat membantu para pelaku usaha untuk mempromosikan usaha mereka.
“Media sosial adalah media yang gratis bagi para pelaku usaha,” jelasnya.
Medsos dari sudut pandangnya, tentu lebih dilihatnya dari sisi ekonomi. Maka dari itu, dari diskusi ini ada seusatu yang dapat ditindaklanjuti ke depan.
“Perlu dilakukan connect dan collaboration. Hal ini menjadi penting untuk ditindaklanjuti dan tidak habis hanya didiskusi ini saja,” tegasnya.
Admin Instagram Sintang Informasi, Inggar Alvando mengatakan, bahwa saat ini akun instragamnya telah mencapai kurang lebih 50 ribu follower. Dengan akun ini, menurutnya warga Sintang bisa mengetahui kejadian atau mendapatkan banyak informasi tentang berbagai hal.
“Yang kami lakukan hanya menampilkan dan memforward informasi yang disampaikan oleh follower ke admin kami,” katanya.
Ia juga mengatakan, bahwa memang media sosial ini dapat membantu untuk suatu perubahan pengembangan petensi lokal Sintang. Hanya memang perlu komitmen bersama.
“Kalau kita memang ingin berkomitmen mengembangkan potensi lokal Sintang, mari kita lakukan bersama-sama,” terangnya.
Sementara itu, perwakilan Dinas Pariwisata dan Pemuda Olahraga (Diporapar) Sintang, Ristandi mengharapkan agar pertemuan yang digagas oleh FKMS ini ada tindaklanjutnya.
“Menurut saya ketika berbicara potensi yang ada di Sintang ini, Disporapar memiliki banyak keterbatasan Maka dari itu, forum ini harus dilanjutkan dengan komitmen bersama,” tegasnya.
Perwakilan Komunitas Pegiat Lingkungan Sintang, Dedi Wahyudi menilai, bahwa diskusi publik ini belum sampai pada jawaban yang diharapkan. Persoalannya adalah, pembicaraan tidak didasarkan pada data-data.
“Baik tentang potensi lokal yang ada di Sintang atau tentang siapa saja yang sudah melakukan upaya mengembangkannya,” terangnya.
Maka dari itu, ia berharap ke depan, pertemuan-pertemuan atau diskusi seperti ini bisa lebih terarah. Dan tentunya memiliki data dan informasi yang lebih banyak.
“Jadi harus kita akui memang, kita masih lemah dalam hal data base,” pungkasnya.
Laporan : Saiful Fuat
Editor : Andriadi Perdana Putra