eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Media massa bisa menjadi pembangunan percepatan di Kalbar. Mengingat geografis Kalbar cukup luas dan masyarakat membutuhkan berbagai informasi.
“Media massa itu bisa menjadi pendobrak percepatan dalam pembangunan di daerah. Apalagi Kalbar ini sangat luas, dimana jaringan internet sangat terbatas,” kata Gubernur Kalbar Sutarmidji usai membuka malam Anugerah Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) di Hotel Aston, Jalan Gajahmada, Pontianak, Kamis (25/10).
Media massa radio yang menyediakan audio saja, kata Midji – sapaan Sutarmidji sangat efektik dalam memberikan informasi kepada masyarakat. Sehingga apapun bentuk pembangunan di suatu daerah bisa diketahui masyarakat.
“Mudah-mudahan program Pemprov Kalbar, terutama untuk percepatan pembangunan bisa bersinergi dengan lembaga penyiaran,” tuturnya.
Selain itu, media massa perlu memberikan informasi kepada masyarakat tentang indek pembangunan manusia (IPM). Bagaimana meningkatkan dan apa pentingnya meningkatkan IPM bagi suatu daerah. “Itu yang harus diberikan informasi ke masyarakat,” harapnya.
Midji juga berharap sinergitas antara Pemprov Kalbar dengan media massa terjalin baik. Sebab apapun program-program Pemprov yang dilakukan, sebagai bentuk sosialisasi tanpa adanya dukungan media massa maka akan sulit untuk disampaikan ke masyarakat.
“Apapun program kita (Pemprov) tidak tersosialisasi dengan baik maka sulit untuk dilakukan evaluasi yang baik guna mendapatkan upaya inovasi yang dibutuhkan masyarakat,” lugasnya.
Sebelumnya, Midji sempat berkelakar dalam sambutannya, bahwa para politisi daerah harus dekat dengan media. Bila terlalu menjaga jarak, maka dipastikan karir politiknya tidak langgeng. “Percaya saja sama saya,” ucap Midji yang direspon dengan senyum para undangan.
Midji berharap agar KPID Kalbar mengambil peran untuk seluruh anggotanya agar melakukan percepatan pembangunan di Kalbar. Karena Kalbar sekarang harus berpacu mengejar ketertinggalan.
“Kondisi Kalbar saat ini tidak bisa dikatakan benar-benar baik dari sisi aspek apa pun. IPM urutan ke 29, daya saing di urutan 28, tingkat kebahagiaan dan infrastruktur urutan 33, lalu dari 31 desa mandiri di Kalbar baru satu yang berhasil. Itu yang harus kita benahi,” terang Midji.
Agar percepatan bisa telaksana dengan baik, maka media penyiaran memiliki peran sangat penting. Karena media bisa menyampaikan yang dibutuhkan masyarakat.
“Kenapa menjadi penting karena lama orang bersekolah di Kalbar baru 7,3 tahun. Sehingga media penyiaran sangat penting bagi masyarakat untuk bisa menyerap informasi yang dibutuhkan untuk percepatan pembangunan di Kalbar,” pungkas Midji.
Ketua Panitia KPID Awards, Iwan Kurniawan mengatakan, di samping memberikan stimulasi kepada masyarakat, lembaga penyiaran menjadi media kontrol untuk warga dengan menyuguhkan program-program yang membangun, adil dan bertanggung jawab. KPID Kalbar juga mengajak seluruh komponen lapisan masyarakat untuk menyatukan visi dan misi dalam rangka membangun Kalbar serta memberikan inspirasi dalam menyelesaikan masalah-masalah di perbatasan.
“Kita gelorakan semangat kearifan lokal dalam tema Semangat Warna Budaya Kalimantan Barat Untuk Penyiaran Nasional,” ucap Iwan yang mendapat tepuk tangan para hadirin.
Ketua KPID Kalbar, Muhammad Syarifudin Budi mengatakan, malam penganugerahan tersebut sebuah forum besar. Karena malam penganugerahan tersebut merupakan ajang bertemunya para insan penyiaran yang telah berperan dalam memawa kepentingan masyarakat Kalbar.
“Karena itu anugerah KPID Awards ini menjadi bagian dari tanggung jawab kami dalam perkembangan dunia penyiaran di Kalbar. Itulah arti penting dalam forum pada malam ini,” ucapnya.
Budi menambahkan, kehadiran Gubernur Kalbar pada malam itu menjadi sangat penting. Mengingat Gubernur tentu memiliki visi yang kuat dalam membangun dunia penyiaran daerah. Gubernur memiliki suatu ide tentang bagaimana lembaga penyiaran bisa memiliki kontribusi yang nyata dalam proses pembangunan di Kalbar dan mampu menghubungkan berbagai kepentingan yang terkoneksi dengan kepentingan daerah. “Artinya visi beliau soal good governance harus mampu ditunjang oleh lembaga penyiaran di Kalbar,” jelasnya.
Sementara itu, anggota komisioner KPI Pusat Mayong Suryolaksono, yang juga menjadi salah satu juri dalam ajang ini, mengatakan, bahwa kepada pemenang ini merupakan sebuah tanda puncak prestasi lembaga penyiaran.
“Kepada yang belum juara, silahkan untuk tetap mencoba. Artinya pencapaian dalam 15 kategori yang ada merupakan patokan atau nilai tertinggi bagi hasil prestasi bagi para insan penyiaran,” ujar Mayong.
Laporan: Rizka Nanda, Bangun Subekti
Editor: Arman Hairiadi