eQuator – Rasau Jaya-RK. Terungkap, sesosok mayat tanpa identitas yang ditemukan di atas gedung Station Transmisi Telkom Rasau Jaya, Minggu (8/11) sore, ternyata pelajar kerohanian Pontianak, bernama Yansen Nikodemus.
Pria berusia 20 tahun ini merupakan warga Sengah Temila—Landak yang tengah menjalankan tugas belajarnya di Natai Raja, Desa Ambawang, Kubu Raya. Kasus penemuan mayat ini sedang ditangani Polsek Rasau Jaya. Awalnya kepolisian belum mengetahui identitas ini. Namun setelah berkoordinasi ke Polsek jajaran, diketahui identitas mayat itu.
Kapolsek Rasau Jaya melalui Kanit Reskrim Ipda Nainggolan mengatakan, rupanya Polsek Kubu telah menerima laporan orang hilang pada 29 November lalu. Ciri-ciri dalam selebaran yang disebarkan itu, sama persis dengan mayat yang ditemukan. Ciri-ciri yang disebutkan, seperti berambut ikal, kulit putih, gemuk, bertatto putri duyung di bahu kiri. Kemudian terakhir hilang mengenakan kaos orange bertuliskan SMA Tariak Bengkayang dan bercelana panjang hitam.
“Ciri-ciri itu sama persis dengan mayat yang ditemukan. Setelah dibawa ke rumah sakit Soedarso untuk diidentifikasi, ternyata benar mayat itu adalah Yansen,” kata Nainggolan kepada Rakyat Kalbar saat ditemui di kamar mayat RSUD Soedarso, Senin (9/11) siang.
Hingga saat ini belum ditemukan apa motif kematian Yansen. Nainggolan mengatakan, jajarannya terus melakukan penyelidikan. “Sampai saat ini kita belum bisa berkomentar soal motif. Karena ini menyangkut hal yang sensitif. Tetapi kita akan terus melakukan penyelidikan,” ujarnya.
Kemungkinan lain juga bisa terjadi. Barang bukti sebagai petunjuk awal, ditemukan sepasang sandal di bawah tangga naik tower yang tingginya 112 meter. “Itu sandal dia. Nah apakah dia terjun sendiri, terjatuh atau apa, masih dalam penyelidikan kami,” katanya.
Informasi yang dihimpun di lapangan, sebelum Yansen dilaporkan menghilang, ia bersama seorang temannya menyeberang dari Ambawang ke Rasau Jaya. Mereka hanya ingin lari (jogging) sore sambil menikmati pemandangan di Rasau Jaya. Namun, disaat pulang menuju tempat mereka menginap selama tugas belajarnya, Yansen sendiri kebingungan arah dan berpisah dengan temannya.
Nainggolan menegaskan, pihaknya dibekap Polsek Kubu akan memeriksa saksi, seperti pihak pertama yang menemukan mayat Yansen, pihak Telkom, termasuk teman terakhir yang bersamanya.
Yansen merupakan anak kedua dari lima bersaudara. Dulunya pelajar SMA Bengkayang, duduk di kelas satu ia pindah ke SMA Pauman—Landak. Kemudian kembali pindah ke Pontianak untuk ikut belajar kerohanian. “Dia di Pontianak belajar soal kerohanian. Kenapa bisa sampai ke Ambawang, saya tidak tahu juga. Mungkin benar seperti orang bilang kalau dia tugas belajar di Ambawang,” kata Ferdi kerabat Yansen yang juga mantan guru SMP-nya ketika ditemui di ruang mayat RSUD Soedarso.
Jenazah Yansen dibersihkan dan dimasukkan ke peti jenazah. Jasadnya sesegera mungkin dikirim ke rumah dua. “Yang ada di sini cuma abangnya. Cuma nggak tahu kemana tadi,” ujar Ferdi.
Sebelumnya diberitakan, sesosok mayat laki-laki tanpa identitas atau Mr X ditemukan membusuk di atas gedung Station Transmisi Telkom Rasau Jaya, Jalan Alam Jaya, Desa Rasau Jaya Umum, Kubu Raya, Minggu (8/11) pukul 15.30. Kondisi mayat ini dalam keadaan tengkurap. Diperkirakan, Mr X sudah tewas kurang lebih seminggu lamanya. Pasalnya, tangan bagian kiri sudah membusuk dan putus. Rambut mulai berguguran. Wajah hancur. Punggung dan dada berlubang hingga tulang dada keluar. Begitu juga kulit telapak kaki sudah mengelupas, serta bau busuk. (oxa)