September 2014, GB menggugat cerai suaminya di Pengadilan Agama Pontianak. Hingga saat ketuk palu di pengadilan, sang suami tak kunjung hadir. Hak asuh anak pun jatuh ke tangan GB.
“Sedih hidup aku nih, cerai tanggal 8 Oktober terus aku ulang tahun tanggal 24 Oktober, ngenes ndak tuh,” bicara hal ini, mata GB mulai berkaca-kaca.
Namun, GB seorang perempuan yang tabah. Kehidupannya mulai dia tata meskipun telah berpisah dengan suami. Terhadap mantan mertuanya pun, ia tetap menjalin hubungan baik.
“Aku sih ndak dendam orangnya, syukur sih keluarganya masih mau tanggung jawab bantu biayain anak-anak aku hingga sekarang,” ucapnya.
Sang suami pernah mengajaknya untuk rujuk, tapi GB sudah kapok. Trauma.
“Nyaman die lah udah nyaketkan aku, kecuali umur aku udah 40, aku ndak laku-laku, mau ndak mau lah.. Haha..,” selorohnya.