-ads-
Home Headline Isi Hati Anak Ketika Mahligai Rumah Tangga Hancur

Isi Hati Anak Ketika Mahligai Rumah Tangga Hancur

“Maunya Papa yang Lama Jak”

Beberapa lama menjalani mahligai pernikahan, ia mulai melihat gelagat buruk dari sang suami. Pria itu doyan membohonginya. GB menyebut suaminya berprofesi sebagai tenaga kesehatan di daerah lain di Kalbar. Memang jarang berada di rumah.

“Paling pulangnya kalau hari Sabtu dan Minggu aja,” ungkapnya.

Ia terbiasa dengan keadaan itu. Hubungan mereka baik-baik saja hingga pada 2013, saat ia melahirkan anak pertamanya yang laki-laki. Selang beberapa waktu, GB pun mengandung anak keduanya yang perempuan. Di situ ia mulai menaruh curiga, suaminya ada ‘main’ dengan perempuan lain.

-ads-

Pada medio 2014 itu, GB membaca SMS dari cewek yang masuk ke seluler suaminya. Ia membalas pesan singkat tersebut dan menanyakan asal-usul si pengirim SMS. Ternyata, usia perempuan itu masih ABG, baru 16 tahun.

Berang bukan buatan, GB bertanya kepada suaminya. “Aku tanya, kenal dimana? Trus dia bilang cewek itu tuh tukang nasi goreng yang jualan di Singkawang. Di situ aku merasa aneh, masa tukang nasi goreng ngirimkan dia puisi,” bebernya.

Pasca kelahiran anak kedua, sang suami mulai jarang pulang. Istri mana yang tahan diperlakukan seperti itu? Semakin curiga, suatu saat ketika suaminya pulang, ia mengecek telepon genggamnya. Tidak menemukan perangkat memory card yang terpasang.

“Waktu itu aku di rumah mertuaku, aku masuk ke kamar adiknya buat meriksa tas dia, trus aku nemuin banyak amplop sama satu memory card. Akhirnya aku pasanglah ke HP aku dan liat banyak foto mesra suamiku dengan cewek lain,” geram GB.

Terbongkarnya perselingkuhan ini membuat dia mengancam untuk ikut ke daerah tempat suaminya bertugas. Suaminya pun mengiyakan hal tersebut dan berjanji akan membawanya ke sana. Namun, ternyata sang suami berangkat duluan menggunakan bis, meninggalkan GB dan anak-anaknya.

Hal tersebut diperparah peristiwa lain. Sang suami telah menggadaikan motornya.

“Jadi pas dia pulang, motor CBR tuh ndak dibawa, katanya digadai dan belum ditebus. Akhirnya dia ke sana lagi bawa motor mamanya. Eh pas malam lebaran pulang ke sini lagi, motor mamanya pun juga ndak ada, dia pulang naik taksi,” beber GB.

Exit mobile version