eQuator.co.id – Sungai Raya-RK. Wahai pasangan kebelet nikah, waspadalah. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kubu Raya sedang rajin-rajinnya melakukan penertiban. Makanya, kalau mau bobok sekamar, halalin dulu donk hubungannya mbak bro dan mas bro.
Awal Ramadan ini saja, mereka sukses menjaring 6 pasang kekasih di dalam satu kamar. Yang tak beridentitas kependudukan –apalagi surat nikah–, Kamis (17/5) malam. Di sejumlah indekos kawasan Sungai Raya.
“Ada beberapa titik kami lakukan razia, di daerah Serdam (sungai raya dalam) dan A Yani II (arteri supadio), kami amankan pasangan tersebut, digiring ke kantor untuk diminta keterangan dan selanjutnya diberikan pembinaan,” tutur Kepala Satpol PP Kubu Raya, Fauzi Kasim, Jumat(18/5).
Menurut dia, razia indekos ini dilakukan dalam rangka meningkatkan keamanan. Pun menjaga suasana tetap tenang selama bulan suci Ramadan.
“Saya harap semua elemen masyarakat bisa meningkatkan partisipasinya untuk mendukung upaya pemerintah daerah dalam menegakkan Perda dan menjaga suasana kondusif di Kubu Raya,” ucapnya.
Hingga saat ini, lanjut dia, Kubu Raya cukup kondusif dan aman. Razia indekos karena fungsi indekos telah diatur sesuai Perda Kubu Raya 4/2010.
“Kami juga ingin mengetahui penghuni dan meminta identitasnya, agar menunjukan KTP-nya dalam rangka ketertiban masyarakat di Kubu Raya,” tutur Fauzi.
Ia menambahkan, dalam waktu dekat, pihaknya akan kembali melakukan razia di beberapa titik lainnya yang dinilai rawan. “Namun tepatnya dimana dan kapan itu yang belum bisa kami beri tahu,” tukasnya.
Selain razia indekos, Satpol PP Kubu Raya juga melakukan sosialisasi ke para pedagang kaki lima. Agar tidak berjualan di fasilitas umum sepanjang Ramadan. Biasanya, memasuki Ramadan banyak pedagang dadakan yang menjual aneka makanan berbuka di pinggir jalan.
“Kami ingatkan PKL untuk terlebih dahulu berkoordinasi dengan pihak pemerintah, agar tidak salah dalam berjualan,” pinta Fauzi.
Mengenai teknis jualan itu, ia menerangkan, akan dibicarakan lebih lanjut dengan para pedagang. “Yang paling penting bagi saya adalah bagaimana agar PKL tetap berjualan dengan tertib dan mentaati setiap aturan yang telah ditetapkan pemerintah daerah,” pungkasnya.
Laporan: Syamsul Arifin
Editor: Mohamad iQbaL