Masuk ITB Jalur Undangan, Virgia Pusing Pikirkan Biaya

Dari Keluarga Sederhana, Raih UN Tertinggi se Bengkayang

UN TERTINGGI. Virgia Velavia menerima piala peraih UN tertinggi se Kabupaten Bengkayang, beberapa waktu lalu. Guru for RK
UN TERTINGGI. Virgia Velavia menerima piala peraih UN tertinggi se Kabupaten Bengkayang, beberapa waktu lalu. Guru for RK

Faktor ekonomi tidak selalu mempengaruhi prestasi. Malah menjadi cambuk dalam mengejar cita-cita.

Suci Nurdini Setiowati, Bengkayang

eQuator.co.id – Tinggal jauh dari ibu kota provinsi Kalbar, bukan berarti tidak bisa masuk kampus ngetop di Indonesia. Impossible is nothing. Kata-kata itulah yang sedang dibuktikan Virgia Velavia.

Gadis 17 tahun ini punya hobi menggambar sejak di Taman Kanak-kanak (TK). Beranjak dewasa, ia terus mengembangkan bakatnya.  Karena dirinya bercita- cita jadi animator atau ilustrator terkenal.

Anak sulung dari tiga bersaudara ini belajar menggambar secara otodidak. Ia memanfaat internet sebagai gurunya. “Dari TK pas masih kecil udah suka gambar, terus ngalir aja gitu sampai sekarang. Dan saya belajar gambar dengan nonton-nonton video di Youtube,” ungkap Virgia kepada Rakyat Kalbar, Rabu (9/5).

Dari sekedar kegemarannya menggambar, Virgia akhirnya berhasil masuk ITB (Institut Teknologi Bandung) melalui jalur undangan. Apalagi lulusan SMA Negeri 1 Bengkayang ini berhasil memperoleh UN tertinggi jurusan IPS se kabupaten tersebut.

Awalnya, ia mengikuti  Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) ITB hanya coba-coba. Karena ingin mengukur kemampuannya. Makanya, ia memilih jurusan yang memang ada syarat dan ketentuan tersendiri.

SNMPTN jalur undangan di ITB memang Virgia tanpa mengikuti ujian tertulis. Selain rapot dan prestasi akademik lainnya, Virgia harus membuat portofolio berupa gambar hasil karya sendiri yang diserahkan kepada panitia seleksi. “Bikin sendiri sesuai tema yang ditentukan. Ada dua gambar yang harus dibuat. Satu hitam putih, satu lagi berwarna,” jelasnya.

Meski sudah dipastikan masuk di Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB, perjuangnya Virgia belum usai. Biaya menjadi hambatannya. Maklum, ia lahir dari keluarga sederhana.

Ayah Virgia hanya buruh harian lepas dan ibunya mengurus rumah tangga. Alhasil, ia dan keluarganya sempat bimbang apakah akan melanjutkan pendidikanya atau memilih berkerja usai lulus SMA.

“Orangtua sih senang, tapi sempat pusing juga kalau gak keterima bidik misikan harus keluar biaya juga. Sedangkan bidik misi itu pengumumanya sekitar Agustus atau September,” ujar Virgia.

Mempunyai impian mulia, putri pasangan Johan dan Tshin Fuk Khim ini berharap agar bisa mendapatkan beasiswa bidik misi. Pasalnya, warga Jalan Pacung No. 2 Bengkayang ini berkeinginan bisa melanjukan kuliah di ITB. Tapi tanpa membebankan kedua orangtuanya.

Virgia yang sebelumnya aktif di ekskul mading sekolahnya ini juga menjadikan kebolehan mengambarnya sebagai ladang mendapatkan pundi-pundi rupiah. Uangnya ia pergunakan untuk memenuhi keperluan sekolahnya. Ia acapkali pamerkan hasil realis dan karikaturnya di Medsos milikinya. Di antaranya Facebook: Virgia, Ig: @virgia_kagamine dan fanpage Fb:  Vir Gia Arts.

“Awalnya kelas X saya jualan gantungan kunci. Terus waktu kelas XII cobain pertama kali realis pakai gambar taylor swift, lalu saat saya post di FB ada yang tertarik. Lama kelamaan saya semakin banyak ngepost gambar pesanan, dan semakin banyak deh yang mesan.” terangnya.

Gadis berkaca mata ini tidak terlalu menarik keuntungan yang banyak. Range harga yang ditawarkan relatif murah, yaitu Rp50.000-Rp300.000 . Tergantung tingkat kerumitan dari gambar yang diminta pemesan.

Sebagai peraih UN tertinggi jurusan IPS se Bengkayang, Virgia membagi kiat kepada semua pelajar yang punya keinginan keras untuk maju. Jangan takut atau malu sama bakat yang dimiliki. Kembangkan bakat dari sekarang dan harus disertai dengan doa. “Karena prinsip hidup saya ya selalu kerja keras dan mengandalkan Tuhan. Karena masa depan harus ditata sedari dini. Jangan lupa belajar, belajar itu dipahami bukan diingat,” tutup Virgia.

Terpisah, Wali Kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Bengkayang, Romadhona Nayasilana S.Sos mengaku bahagia dengan anak didiknya tersebut. Sebab berhasil masuk ke salah satu perguruan tinggi yang menjadi impian para pelajar Indonesia. Dengan lolosnya Virgia di ITB dapat membuka jalan untuk adik-adik kelasnya yang lain untuk bisa masuk di kampus terkemuka. “Yang jelas sangat senang ya, karena Virgia membanggakan, membawa nama baik sekolah. Nama baik daerah,” ujarnya kepada Rakyat Kalbar.

Diakuinya, Virgia memang salah seorang siswanya yang pintar. Virgia lebih banyak berkonsentrasi dengan bakat yang dimikinya. Cenderung pendiam dan pemalu, dia tak banyak ikut kegiatan. Dia fokus ikut pelajaran terus. “Dia kan masuk ke sana juga karena bagian dari bakatnya di bidang art, yang pasti dia memang punya potensi di bidang gambar. Terus segi nilai dia lebih tinggi dari teman-temanya,”  ungkap guru mengajar sejarah wajib di SMA Negeri 1 Bengkayang yang akrab disapa Roma ini.

Selaku tenaga pendidik, Roma hanya berharap semakin banyak pelajar dari Bengkayang yang mengikuti jejak Virgia. Dia berharap Virgia dapat memotivasi adik-adik kelasnya. Apalagi tiap masuk kelas siswa baru selalu diceritakan bahwa ada kakaknya seorang putri daerah yang berprestasi masuk ITB. “Yang penting, punya keinginan mau belajar. Mudah-mudahan habis ini dia bisa balik ke daerah dan mau membangun daerah kita,” harap Roma. (*)

 

Editor: Arman Hairiadi