eQuator.co.id – Melawi-RK. Komunitas Pejuang Subuh dan Majelis Rijaalun Nabawi bekerja sama dengan pengurus Masjid As-Shobirin, Dusun Kuala Belian, Desa Paal, Kecamatan Nanga Pinoh melaksanakan kajian akbar bulanan dan subuh berjemaah di Masjid As-Shobirin, Sabtu (26/1) pekan lalu.
Kegiatan yang menghadirkan Ustadz Choirul Ulum selaku Pengasuh Pondok Pesantren Sirojut Tholibin Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya tersebut dihadiri ratusan jemaah.
Ketua Pejuang Subuh Melawi, Bambang Setiawan mengucapkan, terima kasih kepada pengurus Masjid As-Shobirin yang sudah menyediakan tempat untuk pelaksanaan kajian akbar Rijaalun Nabawi dan Pejuang Subuh tersebut.
“Terima kasih kepada pengurus Masjid As-Shobirin yang telah mendukung penuh kegiatan kami. Dan kepada seluruh jemaah yang senantiasa istiqamah meramaikan rumah Allah dalam menjalankan subuh berjemaah,” tuturnya.
Di dalam salat subuh berjemaah, Bambang Setiawan menuturkan, banyak sekali terkandung keutamaan-keutamaan yang sangat baik. Salat subuh merupakan salat yang istimewa dari salat-salat lainnya. Selain ada banyak sekali keutamaan dalam pelaksanaannya, untuk menunaikan salat ini juga harus melawan rasa kantuk yang luar biasa serta bangkit untuk meninggalkan kasur yang empuk dan selimut yang hangat.
“Keutamaan-keutamaan tersebut di antaranya berada dalam jaminan Allah. Sebagaimana hadist riwayat Muslim ayat 163. Yakni, barang siapa yang salat subuh maka dia berada dalam jaminan Allah. Oleh karena itu, jangan sampai Allah menuntut sesuatu kepada kalian dari jaminan-Nya. Karena siapa yang Allah menuntutnya dengan sesuatu dari jaminan-Nya, maka Allah pasti akan menemukannya dan akan menelungkupkannya di atas wajahnya dalam neraka jahanam,” ujarnya.
Kemudian, sambung dia, orang yang melakukan salat subuh berjemaah di masjid akan disaksikan oleh para malaikat yang bertugas di malam hari dan para malaikat yang bertugas di siang hari. Karena ketika waktu subuh tiba, bergantian para malaikat yang bertugas pada malam hari akan naik ke langit dan para malaikat yang bertugas pada siang hari turun ke bumi.
“Salat subuh berjemaah juga adalah upaya untuk menjauhkan diri dari sifat munafik. Sebagaimana hadist riwayat Bukhari ayat 141 dan Muslim 651 yang berbunyi, salat yang dirasakan paling berat bagi orang-orang munafik adalah salat isya dan salat subuh. Sekiranya mereka mengetahui keutamaannya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak. Sungguh aku berkeinginan untuk menyuruh seseorang sehingga salat didirikan. Kemudian kusuruh seseorang mengimami manusia, lalu aku bersama beberapa orang membawa kayu bakar mendatangi suatu kaum yang tidak menghadiri salat, lantas aku bakar rumah-rumah mereka,” tuturnya.
Sementara itu, dalam tausiyahnya, Ustadz Choirul Ulum menyampaikan, tentang mulianya orang-orang yang memiliki sifat tawadhu. Tawadhu adalah sifat yang amat mulia, namun sedikit orang yang memilikinya. Ketika orang sudah memiliki gelar yang mentereng, berilmu tinggi, memiliki harta yang mulia, sedikit yang memiliki sifat kerendahan hati alias tawadhu.
“Tawadhu sebagaimana sifat Rasulullah sangatlah mulia. Tawadhu atau sikap rendah hati adalah salah satu sifat mulia yang sangat disukai oleh Allah. Karena dengan sikap tawadhu akan dapat melahirkan berbagai sikap-sikap mulia dan menentramkan kehidupan di kalangan masyarakat,” ungkapnya.
Sedangkan pada akhir acara tersebut, Rijaalun Nabawi dan Pejuang Subuh juga mengadakan pengecekan kesehatan dan pengobatan gratis di Masjid As-Shobirin kepada para jemaah. Yang sudah tentu pengecekan dan pengobatan tersebut sangat bermanfaat bagi para jemaah.
Ketua Masjid As-Shobirin, M Junaidi merasa sangat senang dengan kegiatan kajian akbar yang dilaksanakan di Masjid As-Shobirin. Selain memberikan ilmu melalui tausiyah ustadz sekaligus menjadi ladang amal dalam mempererat tali silaturahim.
“Alhamdulillah kegiatan berjalan lancar. Saya sangat senang diadakannya kajian akbar di masjid ini. Kami pengurus masjid mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, baik kepada Pejuang Subuh dan Rijaalun Nabawi maupun kepada para jemaah As-Shobirin yang sudah mempersiapkan segalanya, meskipun masih ada kekurangan. Semoga ke depannya akan banyak kegiatan-kegiatan keislaman yang dilaksanakan di Masjid As-Shobirin,” ucapnya.
Reporter: Dedi Irawan
Redaktur: Andry Soe