eQuator.co.id – Sintang-RK. Hingga kini, persoalan dunia pendidikan di Kabupaten Sintang masih klasik, yakni berkutat pada kekurangan guru. Sudah pun begitu, sebarannya tidak merata.
“Guru kita masih banyak di kota. Di kampung masih ada satu guru mengajar satu sekolah,” ungkap dr Jarot Winarno MMedPh, Bupati Sintang saat membuka Sosialisasi Program Kiat Guru-Rintisan Kinerja dan Akuntabilitas Guru, di Balai Praja, Kantor Bupati Sintang, Selasa (15/11).
Persoalan klasik ini, menurut Jarot, harus diatasi demi mewujudkan visi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sintang. “Cerdas itu bagian dari visi kita hingga 2021,” ingatnya.
Olehkarenanya, Jarot sangat berharap program Kiat Guru-Rintisan Kinerja dan Akuntabilitas Guru ditambah dengan terobosan-terbosan baru di bidang pendidikan di Kabupaten Sintang.
“Kita boleh menjadi kabupaten percontohan berkenaan dengan program kiat guru ini. Tetapi, kita juga harus siap dengan komitmen bersama apabila feedback dari program ini di luar kompetensi guru, misalnya terkait rumah dinas, jalan ke tempat tugas,” papar Jarot.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sintang, Drs Marchues Afen MSi mengungkapkan, program Kiat Guru-Rintisan Kinerja dan Akuntabilitas Guru ini dilaksanakan di tujuh kecamatan di Sintang
Kecamatan tersebut, ungkap Afen, terdiri atas Ketungau Hilir, Ketungau Tengah, Ketungau Hulu, Kayan Hilir, Kayan Hulu, Sepauk dan Tempunak. “Program rintisan kiat guru ini, dilaksanakan di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP),” katanya.
Sosialisasi program yang diikuti 80 orang ini, jelas Afen, untuk menyiapkan langkah-langkah dan tindaklanjut mengenai payung hukum pelaksanaan program rintisan kiat guru dan penguatan komitmen serta dukungan pemerintah.
Sementara itu, Camat Ketungau Hilir, Lunsa Balu menyambut baik kegiatan ini. “Masyarakat menyambut baik program rintisan kiat guru ini. Semua sudah kami siapkan sebaik mungkin,” katanya. (Adx)