Mantan Kapolda Kalbar Diserang pakai Meme

Diduga Terkait Jegal-menjegal Calon Kapolri

Komjen Arief Sulistyanto

eQuator.co.id – JAKARTA-RK. Sayup-sayup terdengar kabar soliditas Polri mulai koyak. Salah satu indikasinya, terdapat serangan berupa gambar bertulis atau meme yang menyerang Komjen Arief Sulistyanto. Diduga serangan tersebut untuk menjegal Arief menjadi salah satu calon Kapolri.

Ada lima meme yang beredar terkait mantan Kapolda Kalbar itu. Satu meme paling kontroversial, menyebut Arief merupakan pendana dan penentu operasi buku merah. Dalam meme itu juga dicatut empat Nama, Bambang Widjojanto, Haris Azhar, Ali Maftuh, M. Adam Firdaus.

Keempatnya disebut bekerja sama menyeret nama Jenderal Tito Karnavian dalam kasus buku merah. Terdapar foto kelima orang itu dalam meme tersebut. Meme kedua menyebut Arief sebagai pengadu domba, yang mengadu lembaga negara dengan institui swasta. Gambar lima orang itu juga dicantumkan.

Selanjutnya, ada dua meme lain yang saling terkait. Kali ini kedua meme itu menyerang dengan soal rumah sitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang diberi Arief Sulistyanto. Dalam meme itu menyebut harga rumah Rp 10 miliar dan mempertanyakan dari mana asal uangnya.

Meme kelima, Arief disebut dekat dengan Gunadi Setioko, pemilik roti In. Dalam meme itu Gunadi disebut sebagai makelar kasus. Disebut juga Arief dekat dengan pengusaha Winarto Oey, pengusaha dari Sungai Budi Group.

Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman menuturkan, sebenarnya mudah untuk mengetahui mengapa terdapat serangan semacam itu. Saat ini merupakan momentum pergantian Kapolri.

”Sebab, Kapolri itu masa kerjanya biasa mengikuti menteri, lima tahun,” tuturnya.

Artinya, dengan periode kedua Presiden Jokowi ini, ada kemungkinan kapolri akan berganti. Menurutnya, Arief bisa jadi merupakan salah satu calon yag berpeluang menjadi kapolri. ”Jenderal bintang tiga dan memiliki kemampuan,” paparnya.

Menurutnya, isu semacam ini hanya bersifat destruktif untuk Polri. Sebab, sebenarnya meme semacam itu sudah merupakan pidana.

”Kalau ingin mengklarifikasi bahwa ini bukan representasi dari pecahnya soliditas Polri, tentunya pembuat meme ini harus dikejar dan diproses hukum,” urainya.

Sementara Kabagpenum Divhumas Polri Kombespol Asep Adi Saputra menjelaskan, meme tersebut sama sekali tidak benar. Sekaligus semua itu sudah dibantah.

”Kemunculan opini itu jelas bukan dari kita. Pastinya, dibawah Kapolri jenderal Tito Karnavian, Polri solid,” ungkapnya. (Jawa Pos/JPG)