eQuator.co.id – Pontianak-RK. Bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya. Maka, agar rasa kecintaan itu tetap tertanam dalam jiwa, pelatihan bela negara harus gencar dilakukan di setiap bidang.
Bertempat di lapangan tembak Rindam XII/Tanjungpura (Tpr), sebanyak 120 anggota Manggala Agni Kalimantan Barat mengikuti latihan bela negara khususnya dalam pengendalian perubahan iklim dan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Danrindam XII/Tpr, Kolonel Inf Khairul Anwar Mandailing mengatakan, pelatihan selama kurang lebih dua hari sejak 13 Desember ini merupakan dasar dari implementasi nilai-nilai yang terkandung dalam sikap, keterampilan, kedisiplinan serta kepemimpinan yang akan menjadi generasi penerus bangsa.
“Tentunya, diharapkan dengan pelatihan ini dapat melanjutkan pembangunan pada masa yang akan datang terkhusus pada pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan,” kata Khairul dalam keterangan pers yang diterima Rakyat Kalbar, Sabtu (16/12) siang.
Sebagai seorang anggota Manggala Agni, lanjut dia, sudah seharusnya memiliki insting yang kuat, kecepatan, kecakapan serta kemampuan beradaptasi dengan perubahan iklim dan Karhutla.
“Anggota Manggala Agni harus menjadi duta-duta bangsa sebagai pelopor dalam mengatasi dan mengantisipasi segala dampak perubahan ikilim yang diakibatkan oleh pemanasan global yang pada dasarnya merupakan ulah umat manusia itu sendiri,” ujarnya.
Pelatihan bela negara disertai dengan penyegaran ini, sedianya merupakan kerjasama antara Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Kalbar Rindam XII/Tpr.
Materi dalam pelatihan yang diikuti anggota Manggala Agni Daerah Operasi (Daops) Singkawang dan Daops Pontianak ini diantaranya Sirkuit Outbond, Navigasi Darat (Peta, Kompas dan GPS), K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja), Survival, serta Caraka Malam.
“Seorang Manggala Agni merupakan bagian dari kekuatan atau komponen yang dinamis dalam mengisi peran dan fungsi yang komplementer bagi bela negara khususnya menjaga kelangsungan serta kelestarian lingkungan hidup,” sambung Khairul.
Output kegiatan yang diharapkan, lanjut Khairul, adalah meningkatnya kualitas pengetahuan, kesadaran, kepedulian dan keterampilan anggota Manggala Agni dalam rangka upaya pengendalian Karhutla.
“Outcome kegiatan ini diharapkan terbentuknya jiwa korsa serta meningkatnya rasa persaudaraan dan kebersamaan antar sesama anggota Manggala Agni sehingga pelaksanan tugas pengendalian kebakaran hutan lebih efektif dan efisien,” harap Khairul.
Koordinator Daops Provinsi Kalbar, Sahat Irawan Manik mengatakan, pada prinsipnya kegiatan ini dimaksudkan sebagai upaya peningkatan nilai kejuangan, menumbuhkan sikap kerja sama serta kapasitas sumber daya manusia di bidang pengendalian Karhutla.
“Dengan telah berakhirnya pelatihan ini, untuk itu mari kita bersama-sama membangun negeri ini dengan kemampuan kita masing-masing. Kalau di TNI membangun dengan mempertahankan keutuhan NKRI dengan pertahanan keamanan, tentunya sebagai Manggala Agni harus mampu memberi suri tauladan kepada masyarakat demi tegaknya NKRI,” ucapnya.
Lanjut Sahat, ilmu yang telah diberikan ini hendaknya dapat dimengerti, dipahami dan ditindaklanjuti serta dapat dijadikan suatu pegangan dalam kehidupan sehari-hari.
“Berikan contoh kepada rekan-rekan Manggala Agni lainnya, berbuat yang terbaik untuk bangsa dan negara serta lingkungan masyarakat pada umumnya,” pungkasnya. (oxa)