Mamin Kedaluwarsa dan Obat-obatan Tak Berizin

Jamin Ketersediaan Bahan Pokok Berkualitas

SIDAK MAMIN Wakil Bupati Kubu Raya, Sujiwo memimpin tim inspeksi mendadak (Sidak) mengecek produk makanan dan minuman (Mamin) yang dijual para pedagang di Pasar Sungai Kakap, Selasa (7/5). Syamsul Arifin/Rakyat Kalbar

eQuator.co.id – KUBU RAYA-RK. Pasar di tiga kecamatan, yakni Sungai Kakap, Sungai Raya, dan Rasau Jaya sasaran inspeksi mendadak (Sidak) Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian (Diskumdagper) Kabupaten Kubu Raya. Hasilnya, ditemukan makanan dan minuman (Mamin) kedaluwarsa, serta obat-obatan tak berizin.

Di Pasar Rasau Jaya, tim menemukan beberapa produk mamin yang telah kedaluwarsa. Tim juga mendapati obat-obatan yang tidak berizin. Obat-obatan tersebut langsung dimusnahkan di tempat oleh tim bersama pemilik toko. Adapun mamin kedaluwarsa segera ditarik oleh pemilik dari rak pajang. Sementara di Pasar Kramat Kuala Dua dan Pasar WBA Alas Kesuma, Kecamatan Sungai Raya, tim menemukan sosis ilegal.

Sidak di pasar tradisional Kecamatan Sungai Kakap dipimpin langsung Wakil Bupati Kubu Raya, Sujiwo. Tim tidak mendapatkan temuan apapun. “Kita bersama petugas Badan Pengawas Obat dan Makanan melakukan pengetesan terhadap beberapa bahan makanan. Kita ingin memastikan, bahwa  bahan makanan tersebut aman dikonsumsi. Alhamdulillah, hasil pengetesan di Pasar Sungai Kakap kita simpulkan semuanya negatif bahan berbahaya,” kata Sujiwo usai sidak.

Sujiwo menyatakan, sidak dilakukan sebagai wujud tanggung jawab Pemkab Kubu Raya kepada masyarakat. Terlebih, pada momen bulan suci Ramadan dan menjelang Hari Raya Idulfitri. Menurut dia, lazimnya di bulan Ramadan volume sembilan bahan makanan pokok (Sembako) menurun seiring aktivitas ibadah berpuasa yang dilakukan umat Muslim. “Tapi faktanya justru meningkat. Artinya, di bulan suci ini justru malah meningkat dari berbagai jenis makanan yang dikonsumsi masyarakat,” ujarnya.

Selain memastikan keamanan bahan makanan dari sisi kualitas, Sujiwo menyebut, sidak dilakukan juga untuk menjamin ketersediaan kuantitas bahan makanan pokok, khususnya dalam momentum bulan Ramadan hingga Hari Raya Idulfitri mendatang. “Kita akan lanjutkan beberapa pengecekan di sejumlah titik, termasuk di gudang beras untuk memastikan bahwa makanan atau bahan makanan pokok ini aman di bulan suci ini, sampai menghadapi Idulfitri nanti,” sebutnya.

Terkait peningkatan harga bahan pokok, Sujiwo menilai, hal tersebut tersebut lumrah sebagai fenomena mekanisme pasar. Ia mengatakan, Pemkab tidak bisa serta merta melakukan intervensi harga. Yang bisa dilakukan, menurut dia, melakukan pengendalian dengan menetapkan batas harga tertinggi, melalui kewenangan kementerian terkait. “Kalau soal kenaikan harga, pemerintah tidak bisa mengendalikan secara tuntas, karena ini memang sudah jadi rutinitas ketika Ramadan dan lebaran. Tapi pemerintah pusat melalui kementerian juga sudah mengendalikan secara baik. Sehingga kenaikan masih di ambang batas normal, tidak melewati harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan,” tuturnya.

Terkait ketersediaan beras, Sujiwo memastikan, stok beras sangat mencukupi. Hal itu ditegaskannya, usai memantau gudang beras milik CV Agro Abadi di Kecamatan Sungai Raya. Karena  itu, ia meminta masyarakat tidak khawatir dengan stok beras.

Dia mengungkapkan, stok beras di gudang CV Agro Abadi mencapai 4.000 ton. Begitu juga gula pasir dengan stok 1.000 ton. Termasuk, stok minyak goreng. “Alhamdulillah di gudang CV Agro Abadi saja sudah sekitar 4.000 ton beras. Gula juga stoknya aman. Itu belum di gudang-gudang lain. Jadi dapat saya pastikan, bahwa stok pangan di Kubu Raya cukup aman,” tegasnya.

Sujiwo menyatakan, sidak yang dilakukan Pemkab merupakan bentuk antisipasi. Menurut dia, adanya sidak akan menjadi peringatan bagi para pedagang, bahwa Pemkab memberikan atensi khusus terhadap aktivitas perdagangan di pasar. “Makanya ini aksi atau sidak yang kita lakukan adalah bentuk upaya preventif, supaya para pedagang atau penjual tahu bahwa pemerintah selalu memberikan perhatian,” pungkasnya.

 

Laporan: Syamsul Arifin

Editor: Yuni Kurniyanto