Malaysia Berencana Datangkan 100 Tandu Tatung

Target Panitia Pecahkan Rekor Lagi, Melebihi 777 Orang

Ilustrasi : Internet

eQuator.co.id – Festival Capgome di Kota Singkawang selalu menjadi magnet wisatawan. Tidak hanya lokal dan nasional, tapi juga wisatawan mancanegara (Wisman).

Capgome di Kota Amoy menjadi daya tarik lantaran ramainya Tatung. Para Tatung ini kerap membuat pengunjung terkesima dengan aksi ektremnya. Di antaranya, Tatung tidak merasakan sakit kendati tubuhnya ditembus benda tajam.

Tahun ini, Panitia Festival Imlek dan Capgome tidak membatasi jumlah peserta Tatung. Sedangkan yang pernah dicatat MURI berjumlah 777 peserta pada perayaan Capgome 2013. “Tahun ini kita punya target untuk melewati rekor tersebut,” ujar Sekretaris II Panitia Capgome 2018, Alfian Minggu (4/2).

Pendaftaran peserta perayaan Capgome sudah dibuka sejak 15 Januari 2018. Hingga 24 Januari 2018 saja peserta yang mendaftar mencapai 234. Jumlah ini diyakini akan terus bertambah. “Peserta Tatung akan dibagi dua, yaitu dengan tandu dan tanpa tandu,” jelasnya.

Tidak hanya Tatung, panitia juga menyiapkan miniatur kelenteng.

Selain itu, akan ada atraksi kesenian lainnya, seperti Barongsai, Liong Kilin, Kuda Lumping, Jalaikung dan lainnya. “Peserta dari Singkawang dan sekitarnya, dari Malaysia berencana datang 100 tandu Tatung,” ungkapnya.

Panitia Capgome 2018 juga menerima jika ada peserta Tatung cilik. Sejauh ada izin orangtua dan atraksinya wajar. “Kita juga ada ketentuan, sadisme kita tidak boleh tampil, simbol agama juga,” tegas Alfian.

Sementara itu, Polres Singkawang sudah menyiapkan personel pengamanan menjelang perayaan Imlek dan Capgome ini.

“Kita juga telah berkoordinasi dengan satuan lainnya seperti TNI, Pemkot, kita juga mendapat support dan dukungan dari Polda BKO pasukan dari Polres terdekat,” kata Kapolres Kota Singkawang AKBP Yury Nurhidayat.

Polres juga mempersiapkan jalur pengamanan kegiatan. Mulai dari pawai lampion, lomba-lomba, karnaval, pawai tatung dan lain-lain. Selain itu, kepolisian akan mendirikan pos pelayanan di daerah-daerah yang strategis untuk melayani kegiatan tersebut. “Polres juga akan mendirikan pos-pos pelayanan di daerah yang dianggap strategis,” tutup Yury.

Di Kota Pontianak, Ketua Association of the Indonesia Tours and Travel Agencies (ASITA) Kalbar, Nugroho Henray Ekasaputra mengungkapkan, Festival Capgome Kota Singkawang telah menjadi even pariwisata nasional. Diakuinya daya tarik Capgome memang besar. “Jumlah kunjungan wisatawan yang datang ke Kalbar naik 200-300 persen,” ujar, Minggu (4/2).

Tidak hanya domestik, wisatawan mancanegara juga antusias ingin menyaksikan Capgome di Kota Amoy tersebut. Beberapa yang paling sering hadir untuk menyaksikan diantaranya warga Malaysia, Singapore dan Taiwan. “Kalau wisatawan yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, biasanya yang punya komunitas etnis Tionghoa di daerahnya,” jelasnya.

Kendati pelaksanaannya terbilang masih lama, magnet Capgome membuat travel agen kebanjiran order. Sudah banyak yang memesan paket wisata yang dimiliki setiap agen tergabung dalam Asita. “Biasanya untuk event Capgome, mereka sudah booking travel tiga bulan sebelum acara,” ungkapnya.

Saat ini saja kata dia, sejumlah hotel di Kota Singkawang sudah penuh dipesan. Saat ini, orang yang booking kamar hotel tidak kebagian.
“MKereka yang mau booking hotel lagi pada momen Capgome sudah tidak bisa, karena sudah penuh. Jadi kami sarankan mereka menginap di Kota Pontianak saja,” ucapnya.
Begitu pula dengan transportasi yang menggunakan bus. Saat ini pihaknya kesulitan untuk mendapatkan bus untuk memberangkatkan tamu yang mau ke Kota Singkawang.
“Biasanya ada yang datang rombongan, sehingga butuh bus. Tapi busnya susah didapat karena sudah di booking semua. Kalau pakai mobil, membutuhkan banyak mobil dan biayanya lebih besar,” paparnya.

Belajar dari tahun-tahun sebelumnya, dapat dipastikan Wisman yang berkunjung akan mengalami kenaikan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar, Maret 2017 yang merupakan bulan Festival Capgome, Wisman yang datang ke Kalbar naik 62,69 persen jika dibandingkan dengan Februari ditahun yang sama.
Laporan: Suhendra, Gusnadi

Editor: Arman Hairiadi