Majelis Quran di Masjid Mujahidin, Dimas Seto Jadi Tamu Spesial

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Dimas Seto, artis pemeran film drama “Kalam-Kalam Langit” sekaligus Duta ODOJ menjadi tamu spesial di acara Majelis Quran, Minggu (10/4) di Masjid Raya Mujahidin, Pontianak. Dia memberikan motivasi dan sharing pengalaman kepada jamaah majelis Qur’an dan odojer di Pontianak.

“Alhamdulillah saya bersyukur bisa bergabung bersama keluarga besar odojer. Meski di tengah kesibukan sebagai artis, teman-teman odojer memacu saya untuk bisa tilawah setiap hari. Berat memang diawalnya, tapi lama-kelamaan terbiasa,” tutur Dimas Seto.

Tema Majelis Qur’an kali ini sedikit berbeda dari biasanya. Tentang spirit enterpreneur, “Ada Syurga di Bisnismu”. Presiden Genpro (Global Enterprenur and Profesional), Ustad Iwan Kurniawan, Lc yang berkenan berbagi jalan mengelola usaha agar sukses dan berokah. “Jangan sampai kita sukses dalam usaha, namun makin jauh dari Allah. Usaha yang dijalankan semestinya mampu menghantarkan kita ke Surga-Nya. Sebab diantara hiburan terindah orang-orang kaya adalah membantu orang-orang yang tidak mampu,” terangnya.

Menurutnya, sukses adalah harapan dan cita-cita setiap orang. Namun hendaklah setiap orang untuk memperhatikan jalan kesuksesan tersebut. “Apakah semua jalan bisa digunakan untuk sukses? Ataukan kita sebagai muslim ada acuan dalam meniti tangga-tangga kesuksesan?,” katanya.

Manusia melakukan usaha untuk mencapai suksesnya. Semua orang akan memiliki cerita kesuksesannya masing-masing. “man jadda wajada, siapa yang bersungguh sungguh dia akan mendapatkan,” ujarnya. Sudah menjadi sunnatullah siapa yang merencanakan kesuksesan, menjalankan dengan sebaik-baiknya, berkorban untuk mencapainya, maka jika ditakdir Allah maka orang itu akan sukses. “Tapi ini jalan biasa, setiap orang bisa mencapainya, tidak pandang siapapun dia. Maka jalan kesuksesan ini pun masih biasa. Kita masih bersaing dengan miliaran manusia lainnya. Usaha 10 dapat 10, usaha 100 dapat 100,” paparnya.

Kesuksesan tidak lepas dari berkat. Berkat bisa datang dari do’a orang tua, istri, anak atau ulama yang sholeh. Berkat bisa datang dari kebiasaan. Misalnya kebiasaan bangun pagi atau tidak pernah menyisakan makanan yang dimakan. “Berkat ini memang lebih baik dari usaha biasa. Namun berkat juga tidak menunjukkan keimanan dan ketaatan seseorang. Siapapun bisa dapat berkat,” jelasnya.

Jalan sukses yang terakhir adalah taqwa. Sumber taqwa tidak terbatas. Siapapun yang bertaqwa maka rizkinya akan diberi dari arah yang tidak disangka. “Setiap masalah selalu ada jalan keluar. Setiap kesulitan akan diikuti kemudahan,” lugasnya. (r/agn)