eQuator.co.id – PONTIANAK. Mendekati Pilkada Kota Pontianak 2018, nama-nama calon mulai bermunculan. Syarif Mahmud Alkadrie dan Zulfidar Zaydar siap berpasangan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pontianak periode 2018-2023.
Mahmud saat ini sebagai Ketua Umum KONI Kalbar. Sementara Zulfidar merupakan Ketua DPD PAN Kota Pontianak.
“Pencalonan saya sebagai orang nomor satu di Pontianak ini karena panggilan diri sendiri serta atas dukungan keluarga, kerabat dan ormas-ormas,” kata Mahmud saat menggelar jumpa pers di Jalan Tanjung Pura, Minggu (19/2) sore.
Sebenarnya, katanya, dia bertekad maju melalui jalur independen. Seiring waktu, sejumlah partai mulai ditemuinya dan meminta restu serta dukungan.
“Saya sudah silaturahmi dengan Pak Boyman Harun, Ketua DPW PAN Kalbar dan Pak Zulfikar, Ketua PAN Pontianak, kemudian Pak Retno Pramudya, Ketua PPP Kalbar dan Ketua DPC PKPI Pontianak Hendry Pangestu Lim. Alhamdulillah sambutan beliau-beliau sangat positif,” terangnya.
Ketiga partai yang mendukungnya memiliki sebelas kursi di DPRD Kota Pontianak. PAN lima kursi, PPP empat kursi dan PKPI dua kursi. Hubungan baik dengan partai-partai ini akan terus dijalin.
“Mulai dari sekarang, kita akan menyusun strategi,” pungkas Mahmud. Zulfidar membenarkan, bahwa Mahmud telah melakukan pertemuan ke partainya. Dalam pertemuan Sabtu (18/2) malam dan santai itu, titik pembahasan adalah soal Pilkada Kota Pontianak.
Mahmud, katanya, terus menerus menyampaikan keinginannya untuk mencalonkan diri dan mencari pasangan calon.
“Ketua DPW PAN Kalbar menyambut baik pertemuan kami tadi malam. Kami dari PAN tentu memberikan ruang kepada beliau (Mahmud) untuk mencalonkan diri sebagai Wali Kota dan bila sepakat kami jadi wakilnya,” kata Zulfidar.
Namun, sambungnya, masih ada proses dan tahapan yang harus dilakukan partainya. Salah satunya meyakinkan DPP PAN setelah meyakinkan DPW terlebih dahulu. Apakah pasangan ini layak atau tidak.
Selanjutnya, melakukan pelantikan pengurus partai di setiap kecamatan di Kota Pontianak serta sosialisasi pencalonan. Kemudian berkomunikasi dengan partai lain.
“Segala kemungkinan bisa saja terjadi. Maka kita satukan pikiran dan tekad kita untuk mengangkat harkat dan membangun Kota Pontianak lebih baik lagi,” serunya. (oxa)