eQuator.co.id – JAKARTA-RK. Mahasiswa yang berasal dari masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di 10 Perguruan Tinggi Nasional (PTN) mendapatkan beasiswa lewat program BMBL (Bantuan bagi Mahasiswa Berprestasi). Total bantuan yang digelontorkan dalam program BMBL ke-8 ini senilai Rp1,5 miliar.
Sepuluh PTN yang mahasiswanya menerima BMBL adalah Universitas Samudra (Kota Langsa Aceh), Politeknik Negeri Indramayu (Jawa Barat), Universitas Tidar Magelang (Jawa Tengah), Politeknik Negeri Madura Sampang (Jawa Timur), Politeknik Negeri Tanah Laut (Kalimantan Selatan).
Kemudian PPNP Pangkajene Kepulauan (Sulawesi Selatan), Politeknik Negeri Bali (Denpasar Bali), Politeknik Pertanian Negeri Kupang (NTT), Politeknik Perikanan Negeri Tual (Maluku), dan ISBI Tanah Papua (Jayapura, Papua).
Menurut Ketua Penyelenggara Program BMBL Lippo,Theo L. Sambuaga, bantuan beasiswa ini dimulai sejak 2011 ini. Sasarannya adalah mahasiswa berprestasi khususnya yang berlatar belakang keluarga kurang mampu secara ekonomis. Masing-masing PTN mendapatkan bantuan Rp 150 juta setiap tahun.
Untuk kriteria mahasiswa penerima BMBL dan jumlah bantuannya diserahkan kepada diskresi pimpinan PTN masing-masing karena mereka yang paling memahami prestasi mahasiswanya.
“Dengan penyerahan BMBL hari ini, maka belasan ribu mahasiswa di 80 PTN di seluruh Indonesia yang sudah menerima bantuan untuk tujuan memperkuat motivasi dan meningkatkan prestasi mahasiswa sebagai bagian dari upaya besar membangun pendidikan nasional,” kata Theo saat penyerahan BMBL Rp1,5 miliar kepada 10 pimpinan PTN, di Kantor Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Selasa (22/1).
Menristekdikti Mohamad Nasir pada kesempatan tersebut memberikan apresiasi kepada Lippo yang selama ini konsisten berkontribusi membangun dunia pendidikan, riset, dan teknologi.
Kepedulian tersebut merupakan wujud dari semangat dan prinsip gotong royong di dalam upaya bersama masyarakat dan sektor usaha dalam menjawab tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia khususnya meningkatkan kualitas pendidikan tinggi, riset, dan teknologi.
“Ini bisa jadi contoh bagi pengusaha lain untuk membantu mahasiswa berprestasi dari keluarga tidak mampu agar bisa melanjutkan pendidikannya,” ujar Menteri Nasir.
Dengan bantuan tersebut, lanjutnya, bisa menjembatani kesulitan-kesulitan pemerintah untuk mencerdaskan bangsa Indonesia. “Kalau hanya mengandalkan anggaran dari pemerintah saya rasa sangat kurang. Jika ada kontribusi dari perusahaan saya sangat terima kasih sehingga pemerataan pendidikan jadi lebih baik,” ucapnya.
Pendiri Kelompok Usaha Lippo Mochtar Riady menegaskan, kalau 100 perusahaan ikut memberikan subsidi akan makin banyak mahasiwa dari MBR yang mendapatkan beasiswa. Ini harusnya diikuti pengusaha lainnya.
Dia meyakini sumber daya manusia Indonesia yang andal akan memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat dan kemajuan bangsa secara umum.
“Apalagi dewasa ini semakin kompleks tantangan yang dihadapi bangsa untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya melalui upaya pembangunan yang memerlukan anak muda yang penuh komitmen dan berkompetensi,” tandas Riady. (jpnn)