Love Trumps Hate

Semangat di Balik Kesedihan Loyalis Clinton

Foto : Clinton dan Trump

eQuator.co.id – Patah hati. Itulah yang dirasakan para pendukung Hillary Clinton begitu jagoannya gagal menjadi orang nomor satu AS. Namun, tak ada lagi yang bisa dilakukan. Gelombang demonstrasi yang terjadi tak mampu mengubah hasil. Donald Trump tetap terpilih sebagai presiden baru.

Para loyalis Clinton itu pun mengungkapkan kedukaan. Lady Gaga misalnya. Dia terlihat di New York pada Rabu siang (9/11). Mengenakan kaus putih dengan tulisan Love Trumps Hate. Slogan yang berarti cinta kalahkan kebencian itu merupakan kampanye yang sering digaungkan Clinton. Penampilannya lebih tenang meski ketidaksukaannya kepada Trump tetap diperlihatkan dengan eksplisit. ’’Kerusuhan di AS ini merupakan hasil kampanye Trump yang tidak bertanggung jawab. Dia bukan orang yang bisa ditiru. Lihatlah kekacauan yang ditimbulkannya,’’ tulis Gaga di akun Twitter-nya.

Malam sebelumnya, dia ikut berdemo di depan Trump Tower, New York. Gaga berdiri di atas truk petugas kebersihan sambil membawa poster. ’’Saya ingin hidup di negara yang penuh kebaikan saat cinta mengalahkan kebencian. Dia (Trump) sudah memecah belah kita. Mari kita saling peduli saat ini.’’ Begitu caption perempuan yang juga memastikan akan tetap memberikan dukungan kepada kaum minoritas di AS itu.

Sementara itu, Miley Cyrus, yang notabene merupakan die-hard supporter Hillary Clinton, juga mengalami kesedihan berat. Dia mengunggah video emosional via Facebook Live pada Rabu (9/11). ’’Dia (Clinton) sudah berjuang demi negara ini begitu lama. Dia mencurahkan seluruh hidupnya untuk Amerika Serikat yang lebih baik,’’ tutur Cyrus sambil sesenggukan.

Namun, pelantun Wrecking Ball itu berusaha menyikapi kemenangan Trump dengan bijaksana. Menurut dia, seluruh masyarakat harus menerima kepemimpinannya. ’’Dia (Trump) punya janji, make America great. Saya tidak bakal menambahkan kata again, karena selama ini Amerika tidak berhasil menjadi negara hebat karena kita sibuk membatasi diri kita dan orang lain. Mari kita bersatu meruntuhkan dinding pembatas itu. Kita harus lebih menyayangi dan menerima segala makhluk hidup dengan apa adanya,’’ imbuh Cyrus.

Loyalis Clinton lainnya, Katy Perry, juga berduka. Dia melakukan blackout di akun Twitter-nya. Profile picture-nya pun kini hanya bergambar kotak hitam polos. ’’Jangan diam saja. Jangan hanya menangis. Kita bukan negara yang mau dipimpin kebencian,’’ tegasnya di Twitter. ’’Bertarung untuk kebenaran. Lakukan protes dengan damai,’’ lanjutnya.

Tampaknya, Perry masih berkubang dengan kesedihan. Dia pun memilih membatalkan penampilan di Tiongkok. Seharusnya, kekasih aktor Orlando Bloom itu manggung di acara Singles Day yang diadakan raksasa e-commerce Alibaba kemarin (10/11). ’’Dengan sangat menyesal saya harus membatalkan acara itu…ada urusan keluarga yang gawat. Saya minta maaf sudah membuat kecewa ya dan semoga bisa bertemu di Tiongkok segera,’’ tulis Perry di media sosial Tiongkok Weibo.

Meski ada di pihak Clinton, Perry menjelaskan, keluarganya justru merupakan pendukung Trump. ’’Orang tuaku bakal memilih Trump. Tapi, apa pun hasilnya, kami bakal semeja di perayaan Thanksgiving nanti. Kami semua sama,’’ ucapnya sebelum memilih.

Musisi Ariana Grande mengalami hal serupa. Dia menangis seharian karena kemenangan Trump. Dia mengunggah foto peta persebaran suara pasca-vote di Instagram-nya. ’’Ayo lebih aktif dan berani bersuara. Inilah satu-satunya jalan kita melewati tahun-tahun ke depan yang mungkin bakal sangat gelap,’’ tulisnya di caption.

Aktor Chris Evans yang juga dengan lantang menyerahkan suara untuk Clinton merasakan kesedihan yang sama. ’’Ini adalah malam yang memalukan buat Amerika. Kita membiarkan negara ini dipimpin seorang penyebar kebencian,’’ cuit pemeran Captain America itu.

Menerima Trump sebagai presiden karena memang tak ada pilihan lain. Namun, Evans tak akan tinggal diam. ’’Tak ada lagi ketakutan. Hanya harapan optimisme. Cinta yang akan menjadi penunjukku. Semua energi kini akan saya gunakan untuk melindungi hak SEMUA penduduk Amerika,’’ kata Evans. (fam/c19/ayi)