Libatkan BUMDes Sejahterakan Nelayan

Gubernur Kalbar, Sutarmidji didampingi Wakil Bupati Kubu Raya, Sujiwo berkunjung ke Padang Tikar, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya, Rabu (3/4). Humas Pemprov Kalbar for Rakyat Kalbar

eQuator.co.id – KUBU RAYA-RK. Potensi perikanan di Padang Tikar, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya mestinya dapat mensejahterakan masyarakat. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) harus dilibatkan. Sehingga tidak semua hasil tangkap dan hasil budidaya ditampung oleh tengkulak yang cenderung mempermainkan harga pasar.

Pesan itu disampaikan Gubernur Kalbar, Sutarmidji ketika melakukan kunjungan kerja ke Padang Tikar. Sutarmidji menyampaikan berbagai program dan kebijakan dalam meningkatkan kesekahteraan masyarakat pesisir. Sutarmidji mengajak masyarakat untuk meningkatkan produktivitas hasil perikanan dalam berbagai olahan pangan berkualitas dengan packaging yang baik. “Disini potensi perikanan kita sangat baik dan sangat bagus. Bisa dibikin berbagai olahan pangan dengan bahan baku yang telah tersedia disini. Tinggal bagaimana kita membuka peluang bagi masyarakat kita disini, melakukan pembinaan dan pendampingan sehingga dapat mengembangkan perekonomian masyarakat kita disini,” ujar Sutarmidji.

Jika BUMDes dapat berperan, akan sangat baik manfaatnya bagi kestabilan harga nelayan. Pemerintah dapat menambah permodalan sehingga masyarakat terbantu. Jika BUMDes dan UKM dapat menampung hasil budidaya dan hasil tangkap nelayan, maka akan berdampak pada kestabilan harga ikan. “Sehingga tidak sesuka hati tengkulak memberikan harga. Dengan demikian akan berdampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ujar Midji.

Menanggapi hal itu, Wakil Bupati Kubu Raya, Sujiwo menyambut baik wacana program tersebut. Dikatakan Jiwo, pihaknya juga akan proaktif mendorong desa-desa di Kubu Raya untuk memiliki badan usaha. Sehingga dapat berdampak pada kesejahteraan masyarakat. “Semuanya muaranya adalah dalam upaya kita meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Mendorong perputaran perekonomian masyarakat yang semakin baik. Kita punya potensi yang sangat melimpah, tinggal bagaimana kita saat ini membuka peluang dan membuka ruang bagi amsyarakat untuk menjadikan ini sebagai lapangan pekerjaan,” ujar Sujiwo.

BUMDes memang salah satu solusi bagi masyarakat untuk menstabilakn harga ditengah masyarakat. Jika Bumdes dapat menampung dan mengolah hasil tangkap dan budidaya nelayan dengan harga yang sesuai maka akan menstabilkan harga di masyarakat. Sebab tengkulak tidak lagi memainkan harga dengan sesuka hatinya.

Disamping itu, ujar Sujiwo, melalui BUMDes lapangan pekerjaan untuk masyarakar lokal akan terbuka. Misalnya, jika BUMDes membuka pengolahan ikan dalam bentuk pangan dengan berbagai olahan, menjadi produk-produk pangan yang inovatif dan kekinian, akan membuaka lapangan pekerjaan bagi ibu-ibu dan anak-anak muda yang ada didesa tersebut. Dengan demikian pengangguran akan semakin dapat ditekan dan kesejahteraan masyarakat akan meningkat. “Melalui BUMDes sebenarnya kan kita dapat membuka lapangan pekerjaan. Tinggal apara kades sekarang ayao kita buka Bumdes, kita memiliki banyak potensi untuk kita olah dalam BUMDes, kenapa ini tidak kita lakukan. Ini juga akan mendorong terbukanya lapangan pekerjaaan. Kita juga akan memiliki produk olahan masing-masing disetiap desa,” ujar Sujiwo.

Sujiwo menambahkan, hingga saat ini cincalo, udang ebi dan terasi yang paling enak datangnya dari Padang Tikar. Tetapi kenapa tidak dikenal padang tikarnya. Karena bahan baku setengah jadi dijual kedaerah lain, daerah lain mengolah dalam bentuk bahan jadi dengan kemasan yang lebih menarik. Sehingga Padang Tikar tidak dikenal orang. “Kalau ini dikelola oleh BUMDes, misalnya tadi terasi, terasi kita dari sini kan masih dalam kemasan besar-besar 1 kilogram, kemudiaj kita jual. Pabrik membeli mengemasnya dalam bentuk kemasan kecil-kecil dan lebih menarik. Tapi kan menjadi terasi pabrik, Padang Tikarnya hilang padahal yang punya kita, ini yang harus menjafi perhatian kita bersama. Kami sangat menyambut baik program-program pak Gubernur untuk masuk di Kubu Raya,” ujar Sujiwo.

 

Laporan: Rizka Nanda

Editor: Yuni Kurniyanto