Letkol Pnb Dedy Kusuma Pimpin Skadron Udara 51

SERTIJAB. Danlanud Supadio Marsma TNI Palito Sitorus, memimpin upacara sertijab Komandan Skadron Udara 51 Wing 7 Lanud Supadio Pontianak di Main Apron Lanud Supadio, Selasa (30/7) pagi--Penerangan Lanud Supadio for RK

eQuator.co.id – Kubu Raya-RK. Tampuk pimpinan Skadron Udara 51 Wing 7 Lanud Supadio Pontianak resmi berganti. Jabatan yang semula dipimpin Lektol Pnb Arie Sulanjana digantikan dengan Letkol PNB Dedy Kusuma Jaya.

Upacara serah terima jabatan (Sertijab) tersebut berlangsung Selasa (30/7) pagi itu, dipimpin langsung oleh Komandan Pangkalan TNI AU (Lanud) Supadio Marsekal Pertama (Marsma) TNI Palito Sitorus.

Ia mengatakan, alih tugas dan jabatan dalam TNI AU merupakan hal yang sudah biasa. Selain untuk mendinamisaikan kehidupan oraganisasi, pergantian jabatan diharapkan dapat membawa suasana yang lebih segar. Serta dapat menumbuh kembangkan gagasan maupun perubahan baru.

“Sehingga organisasi akan lebih hidup dan dinamis dalam mendukung pelaksanaan tugas TNI Angkatan Udara,” katanya kepada wartawan usia kegiatan, Selasa (30/7) pagi.

Sebagai pucuk pimpinan tertinggi di Lanud Supadio, Palito Sitorus mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi kinerja Lektol Pnb Arie Sulanjana atas dedikasinya yang telah berhasil menjalankan tugas membina dan menumbuhkan gairah kerja yang optimal sehingga mampu menjalankan tugas dengan baik.

“Saya berharap pengalaman ini dapat menjadi bekal dalam mengemban tugas di tempat kerja yang baru,” harapnya.

Sementara, untuk Komandan Skadron Udara 51 yang baru, Palito menekankan untuk terus memelihara kepercayaan dan harapan pimpinan.

“Saya ucapkan selamat atas kepercayaan yang telah diberikan pimpinan. Pelihara kepercayaan dan harapan pimpinan sebagai suatu kehormatan dan tanggung jawab moral yang harus saudara hadapi,” pesannya.

Ia melanjutkan, Skadron Udara 51 merupakan salah satu unsur penting tak terpisahkan dari kekuatan udara yang dimiliki TNI AU dalam operasional Lanud Supadio dibawah komandan Wing 7.

“Untuk itulah Skadron Udara 51 mempunyai peran yang sangat penting dan strategis dalam  mendukung terselenggaranya tugas operasi udara intai strategis,” lanjutnya.

Selain itu, pesawat tampa awak pertama di Indonesia yang dibentuk sejak Agustus 2014 silam juga mempunyai tugas yang sangat signifikan dalam penjagaan wilayah udara dan perbatasan.

“Tugasnya menyiapkan dan mengoprasikan pesawat terbang tampak awak untuk menyelenggarakan operasi pengendalian, pengawasan perbatasan, pengintaian, pemetaan dan pemotretan,” tutupnya. (and)