eQuator.co.id – PRODUSEN hoax yang satu ini ingin membuat resah banyak orang. Terutama para pengguna listrik prabayar. Dia menyebar narasi palsu tentang ledakan yang disebabkan penggunaan ponsel sambil mengisi pulsa listrik. Hoax itu dilengkapi foto yang menyeramkan.
“Jangan gunakan ponsel sambil mengisi pulsa meteran, sagat berbahaya! Teruskan postingn ini kepada semua orang tolong. To?ong bagikan agar banyak yang tahu.” Begitu penggalan pesan yang menyebar lewat Facebook. Posting-an tersebut dilengkapi foto seseorang terkapar dengan kondisi tubuh hangus.
Deputi Menajer Komunikasi dan Bina Lingkungan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Pinto Rahardjo memastikan kabar itu hoax. Menurut dia, tidak mungkin ponsel digunakan seseorang di dekat meteran listrik bisa meledak.
Kalaupun orang itu melakukan charging langsung dari meteran listrik, lalu terjadi ledakan, kondisinya tidak hangus sekujur tubuh seperti gambar yang disebarkan. ’’Gambarnya itu dramatis sekali. Tidak mungkin seperti itu karena arus tenaga di ponsel itu kecil sekali,” ujarnya. Meski begitu, Pinto mengingatkan masyarakat agar tetap bijak dalam menggunakan peralatan yang dialiri listrik.
Dari penelusuran lewat Google Image, gambar orang gosong di dekat tempat duduk itu bukan di Indonesia. Gambar tersebut selama ini banyak digunakan sebagai foto yang menjelaskan soal bahaya menggunakan ponsel saat di-charging. Kebanyakan foto tersebut disebar oleh akun-akun media sosial serta blog milik orang India, Sri Lanka, dan sekitarnya.
Di luar negeri, salah satu situs yang pernah menggunakan foto itu slnewslanka.com. Pada 22 Juni 2017, mereka membuat tulisan berjudul Seorang Pemuda Pengguna Telepon Meninggal. Di tubuh berita disebutkan bahwa terjadi peristiwa yang sedang viral tentang seseorang yang tewas karena terkena ledakan saat mengisi baterai ponsel. Tetapi, tidak dijelaskan pemuda itu berasal dari mana.
Foto-foto orang yang meninggal mengerikan memang sering dikaitkan dengan ledakan saat pengisian baterai ponsel. Sebelumnya juga beredar foto seseorang dengan badan penuh lubang dan berdarah-darah. Disebutkan, pemuda tersebut tewas karena tersentrum. Padahal, tubuh pemuda itu penuh lubang dan darah karena tembakan pellet gun.
Jawa Pos juga pernah meminta pandangan ahli kelistrikan dari ITS. Yoga Uta Nugraha, anggota tim pengembangan kendaraan listrik asal ITS, mengatakan bahwa semua kegagalan pada sistem perangkat elektronik pasti ada. Tetapi, setiap perangkat ponsel biasa maupun smartphone saat ini sudah dibekali dengan galvanic insulation.
’’Secara sederhana, peranti tersebut mengisolasi tegangan tinggi (220 VAC) dan tegangan rendah (5–12 VDC). Dengan demikian, jika terjadi kegagalan pada sistem charger, tegangan tinggi tidak akan memengarui sistem tegangan rendah,’’ jelas pria yang terlibat pengembangan sepeda motor listrik Gesits itu.
Jadi, ketika terjadi kerusakan pada charger, arus listrik tidak akan tersalurkan ke smartphone. Sebab, tegangan rendah tetap yang digunakan di smartphone.
FAKTA
Versi PLN, mustahil terjadi ledakan hanya karena orang menggunakan handphone di dekat meteran listrik.
Foto orang hangus di dekat meteran listrik berasal dari akun-akun medsos serta blog milik netizen India dan Sri Lanka. (Jawa Pos/JPG)