eQuator.co.id – SAINT-DENIS – Terseok di fase grup, gagal cetak gol pada waktu normal sampai semifinal, hingga akhirnya juara setelah mengalahkan tuan rumah. Kisah heroik timnas Portugal jadi yang terbaik di Euro 2016 disebut defender Jose Fonte layak dijadikan sebuah film.
Seleccao berhasil membalikkan prediksi banyak pihak dengan menjungkalkan tuan rumah Prancis pada laga final di Stade de France (11/6). Menurut Fonte, perjalanan timnya yang berliku dan dramatis, akan laku andai dirangkum dengan format seperti film Hollywood.
“Kesuksesan ini seperti sesuatu yang sudah dituliskan. Ini bisa jadi sebuah film,” ulas Fonte pascalaga kepada Record.
“Kami mesti berterima kasih kepada masyarakat Portugal karena selalu percaya dan memberikan energi yang dibutuhkan. Tanpa mereka, semua ini tak akan terwujud,” imbuh bek Southampton itu.
Fonte menceritakan sempat terhenyak saat kapten tim, Cristiano Ronaldo harus digotong keluar lapangan akibat cedera. “Namun, kami menunjukkan kepercayaan diri tinggi dan semangat luar biasa,” pungkas dia.
Orang Portugal disebutnya terkenal dengan sikap siap berkorban demi tujuan bersama. Kini, Fonte merasa momen jadi juara Euro 2016 tak akan terlupakan sepanjang masa.
Akhir Penantian Panjang
Penantian panjang Portugal merengkuh gelar perdana di turnamen mayor tuntas sudah. Setelah gagal di final Euro 2004 lantaran kalah 0-1 dari Yunani dan notabene Portugal menjadi tuan rumah kala itu, Seleccao das Quinas akhirnya merengkuh trofi Euro.
Hebatnya, tim asuhan Fernando Santos itu melakukannya di tanah Prancis. Perlu diketahui, Prancis memiliki tradisi apik setiap melangkah ke final Euro yakni selalu juara.
Akan tetapi, tradisi apik tersebut di Euro 2016 tak berlaku lagi bagi Les Bleus.
Gol tunggal pemain pengganti, Eder, pada menit ke-109 babak perpanjangan waktu membuat Portugal bersorak gembira. Sementara, Prancis harus menangis di depan pendukung sendiri. Momen ketika mereka juara pada 1984 di rumah sendiri tak berbekas.
Ini jelas menjadi akhir bahagia bagi Cristiano Ronaldo terutama. Dia harus meninggalkan lapangan lebih awal karena cedera pada menit ke-25. Tapi, tanpa dia, Seleccao das Quinas justru mampu berjaya. Eder yang tampil menggantikan Renato Sanches pada menit ke-79 menjadi pahlawan.
Umpan matang dari Joao Moutinho berhasil dia konversi menjadi gol. Dan, hingga laga perpanjangan waktu berakhir, skor 1-0 bagi Portugal tak berubah. Portugal pun juara Euro 2016 di tanah Prancis. Kutukan selalu kalah dalam 10 pertemuan terakhir sebelumnya kontra Prancis berhasil dihapus dan menjadi kegembiraan luar biasa. (epr/JPNN)