Lasarus Ajak Perangi Hoaks dan Hindari Konflik SARA

Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan

SERAH SERTIFIKAT. Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus memberikan sertifikat kepada perwakilan mahasiswa UNKA usai Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di kampus UNKA, Jumat (9/6). ACHMAD MUNANDAR

eQuator.co.id – Sintang-RK. Pendidikan karakter sangat penting ditanamkan sejak dini. Sebab, hal itu akan berpengaruh terhadap pola pikir dan tindakan dalam merespon berbagai hal. Salah satunya mengenai pemahaman nilai-nilai kebangsaan dan kebhinekaan.

Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, S.Sos, M.Si menggelar Sosialisasi Empat Pilar (Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika) yang diikuti ratusan mahasiswa Universitas Kapuas (UNKA) Sintang, Jumat (9/6).

Lasarus menjelaskan, implementasi empat pilar harus terus digelorakan terhadap semua kalangan. Tak terkecuali para pelajar dan mahasiswa yang notabene calon pemimpin masa depan.

“Empat pilar menjadi cara strategis dalam character building kepada mereka. Ketika nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika mampu mereka terapkan di kehidupan sehari-hari, saya yakin efeknya akan luar biasa,” kata legislator PDI Perjuangan itu.

“Lebih toleran,  mau berbagi dan yang terpenting menghargai perbedaan. Karena kita adalah bangsa Indonesia,” sambung Lasarus.

Politisi Dapil Kalbar yang sudah dua periode duduk di Senayan itu mengajak para mahasiswa tak hanya sekedar menghafal empat pilar kebangsaan. Sebab, mereka juga dituntut untuk mengimplementasikannya dalam berinteraksi di lingkungan tempat tinggal, universitas/kampus serta masyarakat luas.

“Bila dilakukan dengan konsisten, saya yakin mereka akan menjadi pribadi yang berguna untuk bangsa. Karena karakter yang teguh, berintegeritas adalah modal dasar dari semua hal,” ungkap mantan Wakil Ketua DPRD Sintang itu.

Politisi asal Sintang ini juga mengajak mahasiswa selaku kalangan intelektual untuk memerangi hoaks atau berita bohong. “Jangan mudah percaya hoaks. Indonesia saat ini sedang gencar-gencarnya di serang dengan hoaks,” katanya.

Hoaks sangat berdampak besar, jika tidak disikapi dengan cerdas. Buktinya, Kalbar khususnya di Kota Pontianak menjadi perhatian khusus pemerintah pusat akan konflik SARA. “Jauhi konflik SARA, itu akan merugikan kita semua. Lebih baik , kalian semua pahami makna empat pilar itu,” ajaknya. (adx)