Langsung, Sekolah Sosialisasikan UNBK ke Orangtua Siswa

SOSIALISASI. Orangtua Siswa mengikuti Sosialisasi UNBK di Aula SMK Negeri 1 Ngabang, Kabupaten Landak, Kamis (25/2). Antonius-RK

Ngabang-RK. Pihak Sekolah mengumpulkan orangtua siswa ketika penerimaan Raport, itu sudah biasa. Tetapi yang dilakukan SMK Negeri 1 Ngabang, Kabupaten Landak, lain dari biasanya. Orangtua siswa dikumpulkannya untuk mendapatkan penjelasan tentang Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

“Karena situasi tahun ini berbeda dengan sebelumnya. Makanya kami dari pihak sekolah memanggil orangtua siswa untuk mensosialisasikan sistem ujian tahun ini,” kata Dominikus Domi, Kepala SMK Negeri 1 Ngabang ditemui usai Sosialisasi UNBK di Aulanya, Kamis (25/2).

Perbedaan yang dimaksudkan Domi tersebut, bahwa tahun ini ada dua SMK yang aman menerapkan UNBK, yakni SMK Maniamas dan SMK Negeri 1 Ngabang. “Pertemuan ini untuk memberikan informasi kepada orangtua atau wali siswa supaya ikut membantu dan mendidik anaknya untuk lebih mempersiapkan diri menghadapi UNBK mendatang,” ujarnya.

Setelah mengikuti pertemuan ini, kata Domi, diharapkan para orangtua siswa bisa lebih mendorong anak-anaknya agar lebih banyak lagi belajar di rumah. “Banyak belajar tentu akan mendapatkan nilai yang lebih baik lagi,” ucapnya.

Domi juga menyampaikan kepada para orangtua siswa akan mengetahui hari-hari penting anak-anaknya. Di antaranya, tryout dari 1 hingga 3 Maret, Ujian Sekolah dari 7 hingga 16 Maret. Setelah itu, Ujian Kompetensi Kejuruan (UKK) dari 17 hingga 23 Maret. Kemudian Ujian Nasional dari 4 hingga 7 April.
“Kami harus menyampaikan tanggal-tanggal penting itu, supaya orangtua bisa mengetahui dan memberikan waktu untuk anaknya belajar. Jangan sampai pada hari itu siswanya tidak hadir. Padahal pada hari itulah yang sangat penting, dan orangtua juga harus tahu,” jelas Domi.
Selain tentang UNBK, tambah Domi, juga disosialisaskan rencana pemerintah yang akan membentuk Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) khusus untuk tamatan SMK. “Ke depan, tamatan SMK itu harus mempunyai sertifikasi profesi. Selama ini kan tidak ada, hanya dapat ijazah dan nilai-nilai ujian praktik. Itu tidak cukup, karena tidak bisa bersaing dengan pihak luar, makanya harus sertifikasi profesi,” jelasnya.

Sementara itu, orangtua siswa, Anastasya mengaku sangat berharap anaknya bisa bersungguh-sungguh belajar untuk menghadapi UNBK mendatang. “Saya maunya anak saya tetap semangat dan lebih giat lagi untuk belajar. Saya tetap mendukung kalau anak mau belajar. Karena belajar untuk kepentingan anak di masa depan,” paparnya.
Dia juga menerima dengan baik sosialisasi yang disampaikan pihak sekolah. “Karena proses belajar, baik di sekolah maupun di rumah itu sangat penting dan bermanfaat. Anak kita harus bisa lulus dengan hasil yang baik dan memuaskan, bukan hanya asal lulus,” tutup Anastasya. (ius)