eQuator.co.id – NGABANG-RK. Penerangan jalan raya yang menggunakan tenaga surya di Kota Ngabang kebanyakan sudah tidak menyala. Usut punya usut, kotak tempat menyimpan baterai lampu tersebut tak lagi berisi. Mencuatlah dugaan kuat baterainya dicuri.
Salah satu kawasan yang gelap gulita saat malam adalah di sepanjang jalan memasuki Kabupaten Landak, di Desa Ngarak, Kecamatan Mandor. Sampai ke Kota Ngabang dan Kecamatan Jelimpo.
Padahal, di sana, penerangan jalan bertenaga surya belum lama dibangun. “Dari sekian banyak yang dipasang, hanya beberapa tiang saja yang lampunya nyala. Yang lain, kotak baterainya banyak yang kosong,” ujar Kolis, warga Desa Ngarak, kepada Rakyat Kalbar, Minggu (28/1).
Jika dilihat dari kondisi tiang lampu tersebut, menurut dia, sepertinya dicuri orang. “Kita tidak bisa menuduh siapa pencurinya. Karena kita tidak melihat. Kita berharap supaya ada perbaikan dan tidak lagi diganggu orang,” harapnya.
Seperti fasilitas umum lainnya, lampu jalan yang dipasang itu banyak fungsinya. Selain untuk penerangan dan keamanan, juga untuk keindahan.
“Cuma masih ada orang yang nakal merusak lampu tersebut. Padahal sangat bermanfaat bagi masyarakat banyak,” tutur Kolis.
Senada, warga Mandor lainnya, Sarito. Ia heran mengapa hampir semua baterai lampu itu hilang. Padahal, tiang lampu yang dipasang itu tidak jauh dari rumah penduduk.
“Bisa kapan orang mengambilnya, kok tidak ada yang tahu. Ini cukup aneh, semua bisa hilang,” ujar Sarito. Ia berharap, pemerintah bisa memperbaiki dan memasang pengaman yang kuat di kotak baterai penerangan jalan tersebut.
Itu di Kecamatan Mandor. Sedangkan di Pal 6 sampai ke kota Ngabang, bukan hanya baterainya saja yang diambil orang. Sejumlah panel charger baterai di tiang penerangan itu juga hilang.
“Hampir semua daerah khususnya lampu jalan yang menggunakan tenaga surya itu dirusak kotak baterainya,” tutur Daniel Yosep, warga Ngabang.
Ia mengaku sering melintasi sejumlah kawasan di Kabupaten Landak pada malam hari. Dari pantauan Daniel, hilangnya baterai di penerangan jalan bertenaga surya tak hanya terjadi di Kabupaten Landak saja. Dari Sosok, Sanggau, sampai di jalan Tayan menuju Pontianak, juga sama.
“Ini sudah merata, yang dipasang itu tidak lama hilang. Kita bingung dengan pelakunya, karena tidak ada masyarakat biasa yang bisa menggunakannya,” jelasnya.
Pihak terkait, kata Daniel, harus mengungkap dugaan pencurian ini. “Sebab itu merugikan masyarakat banyak, penerangan itu perlu demi keamanan,” pungkasnya.
Beda kondisi dengan di Desa Amboyo Selatan. Banyak penerangan jalan tidak menyala karena putus bola lampunya.
“Tapi semua isi kotak baterainya masih utuh. Tidak ada orang yang berani mengganggunya. Ada orang yang berani mengganggunya, jika ditemukan masyarakat pasti diamankan,” tutur Kades Amboyo Selatan, Yogi Klana.
Namun, bola lampu yang putus itu sulit untuk diganti. Sebab, masyarakat setempat tidak paham dan sulit untuk mencari bola lampunya.
“Tidak ada jualan bola lampunya di pasar. Kalau memang ada jual bola lampunya di pasar, pasti masyarakat bisa membeli dan mengantinya,” terang Yogi.
Laporan: Antonius
Editor: Mohamad iQbaL