eQuator.co.id – Sungai Raya-RK. Lahan milik Bujang Ali, warga Dusun Sidomulyo, Desa Limbung, Sungai Raya, Kubu Raya beberapa hari lalu kembali membara.
Tim gabungan TNI, Polri dan Manggala Agni bersatu memadamkan api di lahan seluas tujuh hektar tersebut. Menurut keterangan Supriyadi, pemilik tanah di sekitar lokasi kebakaran menjelaskan, lahan ini kembali terbakar karena tiupan angin kencang di siang dan sore hari.
Kabid Humas Polda Kalbar Kombes Pol Drs. Suhadi SW, M.Si ketika ditemui disela sela pemadaman api menjelaskan, polisi tidak akan tinggal diam atas terjadinya kebakaran lahan (Karhutla) ini. Karena dampak yang ditimbulkan akibat kebakaran hutan dan lahan sangat merugikan masyarakat.
Sebelum polisi melakukan penegakan hukum, upaya lain telah dilakukan, diantaranya sosialisasi tentang bahaya kebakaran hutan dan lahan, melaksanakan kegiatan kunjungan dari rumah ke rumah oleh para Anggota Bhabinkamtibmas, Babinsa, Manggala Agni dan Kepala Desa. Kemudian melakukan rekayasa teknologi pertanian melalui pembuatan tricoderma dan pelatihan pembuatannya.
“Kami juga membangun embung-embung air di lokasi yang berpotensi terjadi Karhutla. Melakukan patroli udara, patroli darat dan patroli air. Kesemuanya itu dilakukan oleh Polri, TNI dan Manggala Agni hanya dilandasi ibadah,” kata Kombes Pol Suhadi dalam release yang dikirim Rabu (13/7) malam.
Di tempat terpisah juga ditemukan lahan milik Niwar yang dibakar. Ketika Kombes Pol Suhadi mendatangi lokasi tersebut, mereka kabur semua. Hanya anak-anak berusia di bawah 15 tahun yang berada di lokasi. Setelah diberikan pemahaman oleh Kabid Humas, mereka bisa mengatahui dan memahami tentang bahaya pembakaran hutan dan lahan.
Bentuk Tim Khusus
Kodim 1202 Singkawang membentuk tim khusus bersama
instansi lainnya, menanggulangi Karhutla. Sehingga ketika muncul api, dapat segera dipadamkan. Petugas juga memonitor dua kali sehari, pagi dan sore.
“Belajar dari pengalaman tahun kemarin, ketikap api sudah membesar, maka akan sulit dipadamkan. Arahan dari pimpinan, tim khusus ini mengejar kemunculan titik api, baik pagi dan sore,” ujar Letkol Czi Darody Agus, SE, Dandim 1202 Singkawang, Kamis (14/7).
Tim khusus tidak segan-segan menangkap pelaku pembakaran
lahan. “Cari pelaku dan ditindak, kemudian diproses. Jadi menghentikan kebakaran lahan dan hutan harus seperti itu, serta pelajaran bagi yang lain. Karena yang rugi bukan TNI tapi semua masyarakat,” tegasnya.
Darody mengingatkan, apabila terjadi Karhutla, maka siapa yang akan memadamkannya? Pernah terjadi kebakaran lahan,
puluhan pesawat dikerahkan untuk memadamkan api. Namun api tidak bias dipadamkan, karena lahan gambut. Untuk itu semua Koramil membentuk tim khusus, termasuk Manggala Agni dan pemerintah desa.
“Kita cari pelakunya yang membakar lahan. Dia harus
mempertanggungjawabkan, dan diserahkan ke pihak kepolisian.
Bagaimanapun juga, aparat kepolisian menentukan salah atau tidaknya,” katanya.
Mulai Senin mendatang, tim khusus tidak lagi sosialisasi, tetapi beralih pada mencari dan menangkap serta memproses hukum. “Kalau kebakaran lahan menjadi besar siapa yang rugi? Bandara tidak berfungsi dan ekonomi lumpuh,” tegasnya.
Dikatakan Darody, di Kota Singkawang relatif aman. Kebakaran lahan terjadi di Monterado dan di Samalantan, Bengkayang. “Untuk di Samalantan, pelakunya satu orang dan dikenakan wajib lapor,” tegasnya.
katanya.
Dandim 1202 Singkawang ini mengancam pelaku pembakar
Lahan. “Apabila masih saja membakar lahan, maka akan berhadapan dengan saya. Saya akan tangkap dan diserahkan ke pihak kepolisian,” ujarnya.
Sekda Singkawang, Drs. Syech Bandar, M.Si meminta warga jangan membakar lahan. “Membakar lahan pada saat musim kemarau seperti ini, bisa ditangkap dan diproses hukum,” katanya.
Kepala Seksi Kesiapsigaan dan Penanggulangan Bencana BPBD Kota Singkawang, Jayadi HR mengatakan, kebakaran lahan kembali terjadi, Kamis (14/7). Lahan yang terbakar terjadi di dekat kampus STKIP. Pelakunya diringkus jajaran Polsek Singkawang Utara. “Kebakaran lahan juga terjadi di Jalan Senen, Singkawamg Utara. Saat ini ditanggulangi untuk dipadamkan,” katanya. (release/hen)