eQuator.co.id – Seruan agar Presiden Korsel Park Geun-hye mundur kian kuat. Kemarin (12/11) ratusan ribu orang melakukan aksi di Seoul. Mereka menuntut presiden kesebelas Korsel tersebut untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Aksi itu adalah buntut skandal kedekatan Park dengan Choi Soon-sil.
Sahabat Park tersebut disinyalir ikut campur dalam pengambilan keputusan di pemerintahan dan memanfaatkan kedekatannya dengan presiden yang masih melajang di usia 64 tahun tersebut untuk kepentingan pribadi. ”Park Geun-hye, hari ini mundurlah, secepatnya! Turun sekarang!” teriak massa. Mereka hanya berjarak beberapa ratus meter dari istana kepresidenan, Blue House.
Aksi kemarin merupakan yang terbesar. Penyelenggara memperkirakan 850 ribu orang hadir dalam aksi itu. Namun, pihak kepolisian mengestimasikan massa berjumlah 260 ribu orang. Ada 25 ribu petugas keamanan yang diterjunkan untuk menjaga situasi. Massa tidak hanya terdiri atas mahasiswa dan aktivis. Tapi juga berbagai elemen masyarakat.
Banyak di antara mereka yang juga membawa anak di stroller. Banyak pula penduduk berkursi roda yang ikut dalam aksi. Mereka datang dari berbagai penjuru negeri dengan menggunakan kereta api dan bus. Sebagian datang dengan naik pesawat dari Pulau Jeju. ”Saya di sini agar negara ini bakal menjadi tempat yang lebih baik untuk putri-putri saya,” ujar Park Min-hee, peserta aksi.
Ibu rumah tangga yang berusia 34 tahun tersebut datang bersama kedua putrinya dan mertuanya. ”Park Geun-hye telah melakukan kesalahan. Dia harus mundur sekarang juga,” tambahnya.
Park sudah meminta maaf secara terbuka pada 25 Oktober lalu. Namun, sepertinya penduduk enggan menerima. Ini pekan ketiga massa melakukan aksi untuk menuntut Park turun. Anggota partai-partai oposisi juga ikut turun ke jalan. Hal tersebut menunjukkan bahwa dukungan di parlemen untuk menurunkan Park kian besar, meski hingga saat ini belum ada langkah resmi yang diambil untuk pemakzulan. (Reuters/BBC/sha/c11/any)
