Kubu Raya Terdeteksi Hotspot

ilustrasi.net

eQuator.co.id – Kubu Raya-RK. Meskipun secara umum hampir di setiap kabupaten/kota di Kalbar berpotensi mengalami hujan dengan skala ringan hingga sedang. Namun, berdasarkan pantauan sensor modis sejak awal Agustus lalu, masih terdapat beberapa hotspot di sejumlah wilayah Kalbar.

Musim panas saat ini mulai diiringi dengan kemunculan kabut asap di Kalbar. Terutama di Kabupaten Kubu Raya yang dapat menimbulkan potensi gangguan aktifitas penerbangan dan kesehatan masyarakat.

BMKG Supadio mendata berdasarkan satelit NOAA dan Modis, wilayah Kubu Raya mulai terdeteksi hotspot sejak 8 Agustus lalu. Sementara untuk jumlah keseluruhan di Kalbar terdapat 17-18 hostspot hingga 9 Agustus lalu.

“Paling banyak Kabupaten Sanggau ada lima hotspot dari pantauan satelit NOAA. Untuk Kubu Raya hanya pada tanggal 8 Agustus di Desa Seruat, Kecamatan Kubu saja. Sementara untuk hari ini tidak ada,” ujar Petugas Prakirawan BMKG Supadio, Mega Fitriawita, Rabu (10/8).

Mega menerangkan, berdasarkan data tahun sebelumnya, memasuki Juli-Agustus potensi hujan memang berkurang dan mulai munculnya hostpot. Meski potensi hujan masih ada tapi intensitasnya ringan/sedang.

“Biasanya untuk Kalbar memang tidak ada kemarau. Untuk satu minggu tidak hujan, kadang satu minggu ke depan sudah berpotensi hujan kembali,” tuturnya.

Namun, sambung dia, pada saat itulah rentan menjadi pemicu terjadinya hotspot. Sebab banyak lahan mengering dan mudah terbakar. Terlebih lagi pada saat musim kegiatan masyarakat di lahan meningkat.

“Kita tidak bisa sebutkan apa penyebabnya. Tapi memang pada saat-saat inilah bisa banyak muncul hotspot. Karena paling dominan adalah cuaca panas berdasarkan klimatologis Juli-Agustus periode hujan lebih sedikit,” ulasnya. (sul)