eQuator.co.id – Kubu Raya-RK. Kabupaten Kubu Raya dengan luas wilayah 6.985,20 Km2 mendekati daerah pesisir yang meliputi sembilan kecamatan. Dengan luas wilayah tersebut kabupaten termuda di Kalbar ini memiliki 220 dermaga yang difungsikan untuk melintasi antara desa, kecamatan, kabupaten maupun kota.
“Dari jumlah tersebut, semua dermaga difungsikan. Karena wilayah Kubu Raya merupakan daerah pesisir yang berhubungan langsung dengan daerah lain. Mulai dari pemekaran Kubu Raya terkait perencanaan pembuatan dermaga baru maupun lama terus dilakukan,” ucap Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kubu Raya, Fauzi Kasim di Kubu Raya, Kamis (20/10).
Namun, Fauzi menambahkan, pihaknya akan terus melakukan pemantauan dan perbaikan terhadap dermaga yang dianggap tak layak untuk dipergunakan. Seperti halnya tahun ini, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya memperbaiki sebanyak 26 dermaga yang tersebar di sembilan kecamatan. Yakni dengan jumlah nilai sekitar Rp2 miliar.
“Anggaran itu murni dari dinas sebanyak enam dermaga, bantuan dari Provinsi ada empat, sedangkan sisanya usulan dari masyarakat melalui DPRD Kabupaten Kubu Raya,” ulasnya.
Menurutnya, untuk mendukung program Bupati Kubu Raya, H Rusman Ali yang memfokuskan pembangunan infrastruktur pada tahun ini tentu Dinas Perhubungan akan membantu dengan membangun sejumlah dermaga.
“Kalau pembangunan itu, ya tidak bisa dibilang cukup. Karena masih banyak dermaga yang harus diperbaiki,” timpalnya.
Fauzi Kasim berpendapat, setiap kecamatan di Kabupaten Kubu Raya membutuhkan dermaga sungai untuk mempercepat akses bagi masyarakat. Untuk membawa hasil pertanian maupun perkebunan untuk dipasarkan di Kubu Raya maupun Kota Pontianak.
“Kami menilai sudah seharusnya sejumlah daerah yang berada di pesisir tersebut diletakkan dermaga yang layak, mengingat aktivitas masyarakat di sana cukup ramai,” tuturnya.
Fauzi menambahkan, dibangunnya suatu dermaga itu dikarenakan masih banyaknya jalur di daerah yang tersebar serta hanya bisa dilalui dengan air. Sementara semua itu tidaklah didukung dengan banyaknya dermaga yang menjadi akses tempat warga lewat. “Alhamdulillah, sekarang ini masyarakat tidak lagi mengandalkan jembatan yang berada di pinggiran Sungai Kapuas, karena sudah banyak dermaga yang dibangun,” ujarnya.
Keberadaan dermaga di Kubu Raya bagi masyarakat, sambung dia, khususnya yang berada di kawasan perairan menjadi kebutuhan kehidupan masyarakat. Selain sebagai tempat singgah dermaga sekaligus sebagai jalur utama penghubung ke daerah lain. Bahkan, kebanyakan masyarakat yang ingin mengangkut akses barang-barang berat harus melalui tempat lain.
“Dengan kondisi inilah kita berusaha membuat dermaga menjadi alat vital bagi warga pinggir sungai. Karena kami menilai keberadaan dermaga setidaknya bisa menjadi penghubung warga di daerah pedalaman dan pembangunan jalur darat juga harus komprehensif,” ucap Fauzi Kasim.
Reporter: Syamsul Arifin
Redaktur: Andry Soe