-ads-
Home Profil Kripik Tempe yang Terinspirasi dari Selera Keluarga

Kripik Tempe yang Terinspirasi dari Selera Keluarga

Ngaptoriah: Owner Kritem Pontianak

Ngaptoriah: Owner Kritem Pontianak

eQuator.co.id – Aktivis Himpunan Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (HIMPU) Kota Pontianak ini terinspirasi membuka usaha yang berawal dari selera keluarga yang gandrung dengan penganan yang bersumber dari kacang kedelai.

Ngaptoriah, perempuan kelahiran Kebumen, 18 Juni 1979 silam ini mulai serius terjun ke dunia usaha sekitar 2013. Dia membuka usaha penganan kripik tempe yang di-brand dengan nama Kritem Pontianak atau kependekan dari nama Kripik Tempe.

Bahkan, sampai setiap kali dia pulang ke Pulau Jawa, keluarga sering berpesan kepada Ngaptoriah agar tidak lupa membeli oleh-oleh kripik tempe.

-ads-

Dari situ, dia mulai berpikir kenapa harus menunggu setahun sekali atau sebulan sekali baru makan kripik tempe. Akhirnya dia mencoba membuat kripik tempe sendiri dan enak. Senangnya lagi, semua keluarga suka menikmatinya. Tak lama, dia buat lagi dalam jumlah banyak dan menawarkannya ke sejumlah warung serta menuai respon positif.

Lebih lanjut seperti apa usaha yang dilakoni Ngaptoriah ini, apa yang membuat Kritemnya berbeda dari penganan sejenis yang dijual lainnya? Berikut wawancara selengkapnya bersama Rakyat Kalbar;

+Apakah Kritem ini merupakan usaha pertama Anda?

-Tidak juga. Sebelumnya saya usaha rempeyek kacang-kacangan, ikan teri maupun udang kecil.

+Kenapa Anda akhirnya memilih menseriusi Kritem?

-Karena saya melihat potensi keripik tempe di Kota Pontianak.

+Apa yang menurut Anda bahwa Kritem ini berbeda dengan produk sejenis lainnya?

-Yang membuat beda Kritem dari produk sejenis, mungkin dari rasa serta kemasan packaging-nya. Saya mulai usaha ini sejak 3 tahun yang lalu. Cuma dari segi packaging yang menarik kira-kira 5 bulan yang lalu. Saya buat semenarik mungkin supaya lebih menarik minat konsumen.

+Apa saja rasa yang Anda tawarkan kepada konsumen serta berapa harganya?

-Untuk saat ini hanya ada 2 varian rasa, original dan pedas gurih. Untuk harga masih dikisaran Rp13 ribu per pack.

+Di mana Anda memasarkan produk ini?

-Saya sendiri tinggal di Jalan HM Suwignyo, Gang Permai Nomor 11. Saat ini pemasaran masih di sekitaran toko oleh-oleh di PSP serta di samping Kaisar.

Namun, selain beli di tempat saya, juga melayani pesanan melalui HP atau WA di nomor: 0878-1822-3601, BBM: 54102394 maupun media sosial. Seperti Insta Gram Kritem_by_riafood. Untuk pemesanan nonpackaging bisa lebih murah.

+Selama menjalani usaha ini, apa yang menjadi kendala Anda?

-Untuk kendala, saya rasa hanya di SDM. Karena saya belum bisa mempekerjakan orang lain, karena saya masih menjaga rasa supaya tetap sama.

Kalau untuk persaingan, saya rasa enggak ada kendala, karena konsumen punya selera masing-masing. Sementara itu untuk modal, saat ini saya masih modal mandiri.

+Dari usaha ini, berapa rata-rata omzet yang Anda hasilkan per bulan?

-Untuk omzet masih standar yakni di bawah Rp1 juta.

+Selama menjalani usaha, mulai dari awal, proses hingga saat ini. Apakah Anda pernah gagal?

-Kalau untuk gagal sampai saat ini belum pernah. Hanya diawal usaha, untuk rasa belum pas dilidah. Tapi lama kelamaan, saya takar semua ukuran bumbu-bumbunya.

+Apa rencana Anda ke depan dengan usaha ini?

-Cita-cita saya ingin mengembangkan usaha ini sampai ke luar negeri. Saya ingin mewujudkan impian mempunyai toko atau pabrik sendiri.

Reporter: Fikri Akbar

Redaktur: Andry Soe

Exit mobile version