eQuator.co.id – Pontianak-RK. Sempat kecolongan melambatnya pelaksanaan sejumlah proyek di APBD 2015, Pemerintah Kota Pontianak kini menekankan percepatan proses lelang agar penyerapan anggaran tersebut berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan. Dengan percepatan pembangunan, diyakini turut mempercepat pertumbuhan perekonomian suatu wilayah. Karena semakin baik sarana dan prasarana penunjang, maka ekonominya akan pesat.
Di Kota Pontianak, pertumbuhan ekonomi di 2015, hanya mencapai 5,2 persen saja sebagai dampak dari lambannya pembangunan yang terkendala dengan proses tender yang dilakukan jelang pergantian tahun anggaran. Namun lantaran diproyeksikan, 2016 ketertinggalan persentase itu akan dikejar dengan target 6,2 persen di 2016 ini. “Memacu pertumbuhan ekonomi, kita melakukan percepatan investasi pemerintah, terutama penyerapan APBD Kota Pontianak tahun 2016 dengan melakukan lelang proyek pembangunan secepatnya,” ujar Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, Rabu (24/2) saat menjadi narasumber Seminar Interaktif ‘Melihat Peluang dan Potensi Ekonomi di Kalbar dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) di Hotel Santika, Pontianak.
Perekonomian yang melambat tersebut, dikatakan Edi disebabkan beberapa faktor. Maka pihaknya berupaya dengan memberikan peringatan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) jajarannya untuk merealisasikan anggaran sebagaik mungkin dan tepat sasaran. “Sehingga serapan anggaran bisa maksimal dan memacu pertumbuhan ekonomi di Kota Pontianak,” tukasnya.
Sebagai penunjang lain, Edi menyatakan perlu didorong dengan kreativitas-kreativitas, baik itu dari pihak dinas bahkan sampai pada pelaku usaha di Kota Pontianak. Ia meyakini dengan kreativitas apakah itu pelaku usaha besar dan kecil, pertumbuhan ekonomi akan membaik. Sebagai langkah untuk mewujudkannya, khusus untuk usaha kecil, pihaknya sudah menargetkan empat ribu peserta harus direktur Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Disperindagkop) dan UMKM, guna diberikan pelatihan, peralatan, bahkan izin usaha. “Terlebih kita akan menghadapi MEA, tentunya butuh kreativitas dan daya saing yang tinggi untuk bisa bersaing dengan negara-negara tetangga,” katanya.
Upaya yang dilakukan pihaknya ini, merupakan kemudahan-kemudahan yang disuguhkan bagi masyarakat yang domisilinya di Kota Pontianak. Mengingat tidak hanya mempersilahkan pelaku usaha luar untuk berivestasi, melainkan penduduk asal pun dimintanya demikian sebagai langkah mendukung program pemerintah. “Cara memberikan lahannya untuk pelebaran jalan tanpa ganti rugi sehingga aset milik masyarakat di kawasan itu nilainya juga meningkat. Ini upaya-upaya kita dalam rangka memacu pertumbuhan ekonomi,” lugas mantan Kepal Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Pontianak itu.
Laporan: Gusnadi
Editor: Arman Hariadi