eQuator.co.id-Kubu Raya. Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Kalimantan Barat menggelar “Pelatihan Produktivitas Padi untuk Ketahanan Pangan” dalam rangka mendukung Program GNPIP Kalimantan Barat di Kab. Kubu Raya, Kamis, (19/10)
Sebagai bentuk komitmen dalam pengendalian inflasi daerah, khususnya pada aspek pangan strategis serta mendorong produksi guna mendukung ketahanan pangan secara integrative, massive, sustainable, dan berdampak nasional, BI bersama TPIP dan TPID bersinergi melalui Ultimate Flaghip Event yaitu Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan, yang telah dilaksanakan pada bulan Agustus lalu.
Hal ini juga sejalan dengan upaya KPw BI Kalbar, dalam mendukung proses pasca panen klaster pangan, terutama komoditas beras, dalam upaya optimalisasi dan menyederhanakan supply chain komoditas beras di Kalbar.
“Salah satunya dengan Digital Farming sisi hilir dengan memfasilitasi gapoktan dengan platform digital untuk menjaga keterjangkauan harga pasar dan kesejahteraan harga beli petani,” ujar NA Anggini Sari, Kamis.
Dalam agenda pula, juga berfokus pada penandatanganan nota kesepahaman antara Gapoktan Merak Mandiri dan PT Topindo Niaga Nusantara subusaha Topindoku sebagai bentuk kerjasama pemasaran produk pertanian atau digital farming di sisi hilir.
Dilanjutkan dengan penyerahan PSBI berupa alsintan dan saprotan kepada Gapoktan Merak Mandiri dan Gapoktan Madiun Bersatu juga sebagai bentuk komitmen Bank Indonesia dalam pengembangan klaster pangan.
“Pada rangkaian kegiatan ini, BI Kalbar mengajak seluruh anggota Gapoktan Merak Mandiri dan Gapoktan Madiun Bersatu untuk mengikuti pelatihan metode tanam yang akan dilaksanakan selama 2 (dua) hari 19 – 20 Oktober 2023,” imbuhnya
Selain itu, dalam kesempatan yang sama, Anggini menyampaikan, selamat kepada Provinsi Kalbar yang masuk menjadi Nominasi TPID Berkinerja Terbaik Kawasan Kalimantan tahun 2022.
“Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan sinergi dan kolaborasi Bank Indonesia bersama Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kalbar dalam memajukan sektor pertanian dan mendukung produktivitas klaster pangan di Kalimantan Barat melalui Optimalisasi 4K,” lugasnya. (Ova)