eQuator.co.id-Pontianak. Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Kalimantan Barat menggelar kegiatan Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2022 yang bertemakan “Sinergi dan Inovasi Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Menuju Indonesia Maju” yang dihelat di Aula Keriang Bandong, Kamis (30/11)
Pertemuan tahunan ini digelar secara serentak KPw BI diseluruh Indonesia, yang mana dalam kegiatan tersebut secara virtual juga dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo dan Deputi Gubernur BI, Perry Warjiyo yang membahas terkait dinamika dan tantangan perekonomian Indonesia saat ini dan kedepan.
Dalam sambutannya Kepala KPw BI Kalbar, Agus Chusaini yang diwakili Wakil Kepala KPw BI Kalbar, Kiptiah Riyanti, mengatakan, mengenai dinamika perekonomian sepanjang tahun 2022 terus menunjukkan perbaikan meski disertai berbagai tantangan.
“Sinergi bauran kebijakan antara BI, Pemerintah, dan otoritas terkait serta adanya inovasi kebijakan yang berkesinambungan menjadi kunci dalam menghadapi berbagai tantangan berat dan tantangan global yang semakin kompleks,” ujarnya
Maka dari itu, di tahun 2022, PTBI diselenggarakan dengan mengangkat tema “Sinergi dan Inovasi Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Menuju Indonesia Maju”.
Selain itu, Kiptiah juga menjelaskan terkait pertumbuhan ekonomi Kalbar pada Triwulan III 2022 sebesar 6,48% yoy nasional, lebih tinggi dari daerah Kalimantan maupun.
“Pertumbuhan terutama bersumber dari LU Perdagangan Besar dan Eceran, Pertanian, dan Transportasi Pergudangan (sisi Lapangan Usaha), serta konsumsi Rumah Tangga dan Investasi (sisi Pengeluaran),” paparnya
Sementara Perekonomian triwulan III 2022 yang lebih tinggi tertahan oleh kinerja konstruksi LU dan Sektor konsumsi Pemerintah yang terkontraksi secara yoy.
Selain itu, Kiptiah juga menjelaskan terkait Outlook Ekonomi Kalbar 2022, dimana untuk sepanjang tahun 2022 diharapkan melanjutkan tren pertumbuhan positif perekonomian.
“LU pertanian dan industri pengolahan, serta LU yang terkait dengan mobilitas masyarakat (seperti Perdagangan, Akmamin, dan Transportasi) diperkirakan menjadi penopang utama perekonomian 2022 yang tumbuh meningkat,” sebutnya.
Terkait Pengendalian Inflasi, TPID secara proaktif terus bersinergi melakukan langkah-langkah pengendalian inflasi antara lain melalui implementasi operasi pasar dan bansos secara intensif dengan menggunakan dana DTU 2% dan Dana Insentif Daerah (DID). (Ova)