eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Debat publik tahap dua pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar dilaksanakan di Qubu Resort, Jalan Arteri Supadio Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya, Sabtu (5/5). Untuk kesuksesan kegiatan KPU Kalbar telah berkoordinasi dengan tiga tim Paslon maupun aparat keamanan.
Komisioner KPU Kalbar, Misrawi mengatakan, berkaitan berapa jumlah tim pendukung Paslon yang dibawa saat debat publik masih seperti sebelumnya. “Sebanyak 100 orang masing-masing pendukung (Paslon),” ujarnya kepada wartawan saat ditemui di Kantor KPU Kalbar, kemarin.
Berkenaan dengan segmentasi debat, jumlahnya masih sama dengan tahap pertama. Yaitu ada enam segmen. KPU hanya mengubah beberapa sistem debat di segmennya.
“Misalnya moderator memberikan pertanyaan pada Paslon, nanti paslon yang lain akan memberikan tanggapan atau kritikan, atau misalnya menyampaikan program unggulan berkaitan dengan tema yang ditetapkan,” terangnya.
Di segmen lainnya, masing-masing Paslon akan diberikan kesempatan untuk saling bertanya. “Misalnya Paslon nomor urut 1 memberikan pertanyaan kepada Paslon nomor urut 2 dan Paslon nomor urut 3,” jelasnya.
Debat publik kedua ini kata dia, mengangkat tema ‘Pembangunan Ramah Lingkungan dan Pengelolaan Sumber Daya Alam’. Tim perumus sudah bekerja untuk merumuskan pertanyaan-pertanyaan. “Tentu disesuaikan dengan tema debat dan visi misi masing-masing Paslon,” ungkapnya.
Pada debat publik tahap pertama, disiarkan di stasiun televisi lokal Ruai TV. Di debat publik tahap kedua ini, KPU juga masih akan menyiarkan secara langsung di stasiun televisi lokal, yakni PON TV. “Moderatornya kita menggunakan moderator dari Jawa Pos TV, Risca Andilina,” ujarnya.
Misrawi mengatakan, pihaknya telah menyiapkan segala hal berkenaan debat publik kedua. Termasuk hal-hal yang dianggap perlu penyempurnaan saat debat pertama. Ia memastikan, debat publik kedua ini dapat disaksikan seluruh masyarakat Kalbar. Karena PON TV merupakan stasiun televisi lokal bersatelit yang bisa dijangkau pengguna televisi. “Bisa diakses melalui televisi berantena, UHF, kemudian melalui parabola, kemudian juga melalui live streaming (YouTube),” tuturnya.
Menanggapi adanya keinginan publik agar debat bisa disiarkan di stasiun televisi nasional, Misrawi menjelaskan, bahwa dipilihnya stasiun televisi lokal lantaran ada ketentuan yang mengatur.
“Kenapa kami menggunakan TV lokal, karena memang ada ketentuan di PKPU, kemudian ada surat edaran dari KPI, dalam hal penyiaran debat publik memang iklan kampanye dan debat publik kalau dapat diprioritaskan menggunakan lembaga penyiaran daerah,” terang Misrawi.
Terpisah, Anggota Bawaslu Kalbar, Faisal Riza menuturkan, pihaknya akan mengawasi debat publik kedua. Sebagai mana yang dilakukan Bawaslu pada debat publik pertama. Ini dilakukan untuk memenuhi prinsip-prinsip keadilan dan keberimbangan.
“Jadi kita akan lihat proses debat. Misalnya dari keadilan host atau moderator kemudian perimbangan itu misalnya kualitas atau bobotnya pertanyaan,” ungkap kepada Rakyat Kalbar, kemarin.
Dia menilai, proses debat publik pertama sudah sesuai dengan peraturan KPU. “Tapi kalau kualitas kita tak punya hak, apa kah bagus atau tidak,” tukas Faisal.
Sementara itu, Kepala Biro Operasi Polda Kalbar, Kombes Pol Jayadi mengatakan, sebanyak 495 personel kepolisian disiagakan untuk mengamankan jalannya debat publik calon Gubernur dan Wakil Gubernur. Pihaknya bersama KPU dan pengelola Qubu Resort sudah melaksanakan rapat koordinasi beberapa kali untuk memastikan kegiatan debat publik tersebut.
“495 personel dibagi dalam tiga lapis, yaitu ring I, ring II dan ring III. Ring I berada di area dalam venue, ring II berada diluar venue dan ring III berada diluar area debat publik,” paparnya, Jumat (4/5).
Dijelaskan dia, pada prinsipnya pengamanan mengacu pada debat publik tahap pertama. Kepolisian akan mengoptimalkan keamanan, jangan sampai ada dinamika yang mengganggu jalannya debat publik tersebut. “Prinsipnya kita akan amankan kegiatan debat publik itu,” ucapnya.
Berkaitan rule atau aturan main debat publik tentunya ada pada KPU. Ketika pendukung Paslon meneriakkan yel-yel dan sebagainya, itu merupakan domain KPU mengaturnya.
“Memang dari KPU memberikan waktu kepada pendukung Paslon untuk meneriakkan yel-yel secara bergantian,” tuturnya.
Sedangkan Polda Kalbar memberikan rasa aman dan tertib di dalam pelaksanaan debat publik. Sehingga tidak terjadi gesekan antarpendukung Paslon. Untuk menghindari gesekan, kepolisian mengimbau agar ketika berada di arena debat publik pendukung Paslon mengikuti aturan yang sudah dibuat KPU. “Sepanjang itu diikuti tidak ada masalah,” tambahnya.
Lantaran disiarkan secara langsung di televisi, masyarakat diharapkan tidak berbondong-bondong ke lokasi debat publik. Melalui televisi, masyarakat juga dapat menyaksikan paparan visi dan misi yang disampaikan masing-masing Paslon saat debat publik. Sehingga bisa menilai Paslon mana yang kira-kira layak untuk memimpin Kalbar untuk lima tahun kedepan.
Lantaran ruangan terbatas, maka saat debat publik tidak semua pendukung dapat masuk. KPU sudah membatasi masing-masing pendukung Paslon sebanyak 100 orang. Jika masyarakat ada yang datang namun tidak mendapat undangan dan rekomendasi dari KPU, aparat kepolisian tidak memperkenankannya masuk ke dalam lokasi debat publik. “Itu sudah merupakan kesepakatan dari tim sukses masing-masing Paslon,” tegasnya.
Sebagaimana diketahui ada tiga Paslon pada Pilgub Kalbar. Nomor urut 1, Milton Crosby-Boyman Harun. Nomor urut 2, Karolin Margret Natasa- Suryadman Gidot. Dan nomor urut 3, Sutarmidji-Ria Norsan.
Laporan: Rizka Nanda, Andi Ridwansyah
Editor: Arman Hairiadi