eQuator.co.id – Pontianak-RK. Kendati dibentengi sistem pengamanan canggih, praktik skimming masih bisa terjadi disetiap perbankan. Kerjasama antara bank dan nasabah dalam kehati-hatian menjadi kunci agar tidak menjadi korban kejahatan skimming.
Menurut Direktur Utama Bank Kalbar Samsir Ismail, kejahatan skimming bisa saja terjadi di bank yang dipimpinnya. Seperti beberapa bank di Kalbar yang dananya ditarik pelaku tanpa nasabah melakukan transaksi.
“Korbannya di sini adalah perbankan dan nasabah. Nasabah kehilangan uang dan bank menjadi tercemar namanya, walaupun kehilangannya sangat kecil dibanding modal bank,” ujarnya, Jumat (16/12). Kejahatan skimming, kata dia, sering terjadi di luar negeri. Alat dan metodenya pun semakin canggih.
“Kadang selangkah lebih maju dari pengawasan pihak bank,” katanya. Samsir mengimbau nasabahnya agar menjaga keamanan, khususnya transaksi melalui Automated Teller Machine atau ATM.
“Buat PIN unik. Jangan mengambil angka kelahiran, berurutan, kembar dan mudah ditebak,” imbaunya. Tips lainnya, kata Samsir, ketika hendak melakukan pencatatan agar PIN tidak lupa, jangan disimpan di dompet, tas, phonebook ponsel atau ditempelkan di kartu. Saat bepergian, disarankan hanya membawa satu kartu ATM dan hapalkan nomor PIN. “Cukup penting juga ganti PIN ATM anda secara berkala saat menggunakan ATM,” imbuhnya.
Selain itu, apabila menemukan kejanggalan pada mesin ATM, sebaiknya jangan memasukan kartu. Laporkan segera kepada Bank Kalbar terdekat atau Call Center Bank Kalbar tentang keanehan itu dan gunakan mesin ATM lainnya.
“Jika pencahayaan mesin ATM sangat temaram, gunakan mesin ATM lain. Penting pula untuk menuutup area keyboard/pinpad saat memasukkan PIN ATM,” tuturnya.
Kemudian, lanjut dia, jangan menghitung uang saat berdiri di depan mesin ATM. Segera masukkan uang, kartu dan slip transaksi ke dalam dompet atau tas. Batalkan transaksi dan segera tinggalkan lokasi ATM jika mencurigai sesuatu.
“Jangan tinggalkan kunci atau benda berharga lain di dalam mobil saat menggunakan ATM. Kemudian, jangan meninggalkan mobil dalam kondisi mesin menyala tanpa penjagaan,” katanya. Setelah selesai transaksi melalui mesin ATM, jangan tinggalkan slip. Bawa dan simpan. “Ini adalah cara terbaik untuk melindungi diri dari pemakaian tanpa izin, dan membuat pelacakan penggunaan lebih mudah,” pungkasnya.
Terakhir, saat kartu nasabah tertahan di dalam mesin ATM, curigailah segala bentuk tawaran bantuan. Para kriminal biasa mendapat PIN dengan beragam cara. Mengintip dari balik pundak atau bertanya langsung. Kemudian mengambil kartu yang tertahan tadi dan menggunakannya untuk menarik dana.
“Laporkan segera insiden ini ke bank, baik dengan mengunjungi kantor cabang terdekat atau melalui telepon Call Center Bank Kalbar,” demikian Samsir.
Reporter: Gusnadi
Redaktur: Arman Hairiadi