eQuator.co.id – SINTANG-RK. Hingga saat ini, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Kabupaten Sintang masih dalam kategori sangat tidak sehat. Hal tersebut berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat Bumi Senentang.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, pada minggu ke-37 tahun 2019 ini, jumlah kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) paling tinggi disbanding pekan sebelumnya. Mencapai 803 penderita.
Jika dibandingkan minggu ke-36 tahun 2019, jumlah hanya 733. Naik hingga 70 kasus pada minggu ke-37 ini. Tentu hal ini sangat mengkhawtirkan apalagi kabut asap tak kunjung hilang.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Sintang, Harysinto Linoh tak menampik kenyataan ini. Memang kabut asap berdampak amat buruk bagi kesehatan.
“Tiga minggu ini penderita ISPA meningkat. Minggi ke-35 tahun 2019, jumlah kasus 455, minggu ke-36, 733, dan minggu ke-37 ini capai 803,” ujarnya Kepada Rakyat Kalbar melalui via seluler, Selasa (17/9).
Pihaknya pun, kata Sinto tak tinggal diam dengan masalah yang dihadapi saat ini. Berbagai upaya dilakukan untuk menekan kasus ISPA. Seperti membagikan masker kepada masyarakat.
“Kita sudah membagikan masker untuk sekolah-sekolah dan masyarakat di tempat umum. Kita juga sudah memantau penyakit-penyakit yang terkait dengan asap dan musim kemarau ini, seperti ISPA dan diare,” terangnya.
Untuk diare, kata Sinto, juga ada peningkatan, namun itu hanya beberapa lokasi saja. Tapi pihaknya pun tetap mewaspadai akan hal itu. Ia juga mengatakan, sudah minta puskesmas untuk sigap dengan menyiagakan tabung oksigen dan obat-obatan.
“Kita juga mengimbau untuk masyarakat, agar dapat mengurangi kegiatan di luar rumah dan juga untuk menggunakan masker saat berada di luar rumah,” terangnya.
Tak hanya itu, kata Sinto, konsumsi makanan bergizi juga penting. Serta minum air putih. Minimal dua liter per hari.
Laporan: Saiful Fuat
Editor: Andriadi Perdana Putra