Konten Bagus Semakin Jahat Komentar Netizen

HIMMAN UPB Undang Youtuber Kalbar

SEMINAR Richard Ervany, pemilik akun hobby makan di Youtube ketika menjadi pemateri Seminar Milenial HIMMAN UPB, Selasa (23/6) lalu. Suci Nurdini Setiowati

Kemajuan zaman dan teknologi menawarkan kecanggihan. Kreatif memanfaatkan sosial media sebagai Youtuber, influencer atau pembuat konten semakin digandrungi, terutama kaum milenial. Namun, konten yang semakin bagus justru netizen semakin jahat berkomentar.

Suci Nurdini Setiowati, Pontianak

eQuator.co.id – Seminar Kiat-kiat Sukses Menjadi Pengisi Konten Profesional di Youtube digagas Himpunan Mahasiswa Manajemen (HIMMAN) Fakultas Ekonomi Universitas Panca Bhakti (UPB) di Ruang Sidang Rektorat UPB, Selasa (23/6) lalu.

HIMMAN ingin mengajak mahasiswa untuk kreatif dan bisa memanfaatkan sosial media. “Salah satunya Youtube sebagai tempat menghasilkan uang,” ujar Nurul Ramadhanti, Ketua Panitia Seminar.

Mahasiswa yang kebanyakan merupakan generasi milenial juga bisa membawa perubahan yang lebih baik. Salah satunya dari media sosial. “Apalagi anak-anak zaman sekarang kalau ditanya pingin jadi apa? Jawabannya Youtuber, influencer atau pembuat konten. Jadi itu sih awal ide kita ngadain seminar,” kata wanita yang disapa Nurul itu.

Seminar menarik perhatian mahasiswa, tidak kurang 150 peserta antusias mendengarkan paparan para narasumber. “Harapanya membuat mahasiswa termotivasi dan lebih kreatif gitu. Gak kemakan zaman,” tutup Nurul.

Sedangkan pemateri seminar, Richard Ervany, pemilik akun Youtube Hobby Makan menyampaikan beberapa tips membuat konten yang menarik.

Dia mengatakan, setidaknya harus punya passion dan ciri khas tersendiri dalam membuat video. “Contoh, hobi make up. Bikin tutorial video make up, itu sudah bisa menjadi konten Youtube,” ujar lelaki yang akrab disapa Ervan ini.

Akun milik Ervan telah memiliki 1,9 juta subscriber. Menampilkan jajanan yang sering dijual di sekolah-sekolah. “Ya biasanya di jalan-jalan sekitar Kota Pontianak,” ujar Ervan.

Dia juga sering membantu para pedagang keliling. Ervan dan istrinya yang akrab disapa mami Tiwi, acapkali memborong habis semua dagangan. “Jangan hanya memikirkan keuntungan, tetapi buatlah konten yang bermanfaat juga untuk masyarakat yang melihat,” tuturnya.

Menurutnya, untuk sukses di Youtube harus rajin mengupload video. Konten apapun kalau sering upload video, maka Youtube akan menampilkan video tersebut di beranda, agar orang-orang dapat melihat.

Ervan mengingatkan, semakin bagus konten Youtube, maka semakin jahat netizen berkomentar. “Kadang ndak mudah. Kite juga harus tahan dengan komentar haters yang nyinyir,” tuturnya.

Alumni UPB itu mengaku sangat senang dengan diadakannya seminar tersebut. Ervan mengucapkan terimakasih kepada mahasiswa yang telah mengundangnya. “Semoga bisa menginspirasi dan teman-teman semua dapat termotivasi untuk berkreasi membuat konten Youtube,” tutup Evan.

 

Editor: Yuni Kurniyanto