eQuator.co.id-Pontianak. Bermain sepatu roda (inline skate atau roller sport) memang terlihat asik serta menyenangkan. Tapi sayangnya tidak semua orang bisa menggunakannya. Apalagi dengan melakukan sejumlah atraksi menarik nan memukau.
Memang cukup sulit untuk bisa langsung pandai bermain sepatu roda. Namun bukan mustahil, dengan latihan teratur serta giat bekerja keras akan mampu meningkatkan kemampuan dalam bersepatu roda.
Kenyataannya, bermain sepatu roda bukan hanya sekadar untuk bersenang-senang semata, melainkan termasuk berolahraga. Banyak manfaat yang bisa diperoleh. Salah satunya bisa membakar kalori di dalam tubuh pemain.
Bahkan, sepatu roda bukan hanya sekadar olahraga, namun kini telah menjadi gaya hidup. Apalagi, banyak anggota komunitas ini terlihat trendy dengan mengenakan sepatu roda.
“Main sepatu roda di komunitas ini juga tidak perlu baju khusus. Yang penting punya sepatu roda. Baju bebas bisa pakai kaos, celana jeans, pokoknya bebas deh,” ujar Ketua Komunitas Sepatu Roda Cipta Khatulistiwa Club, Edy Zaidar, Sabtu (25/3).
Awalnya, Edy menuturkan, Komunitas Sepatu Roda Cipta Khatulistiwa Club dibentuk pada 1994 silam. Namun dalam perjalanan, komunitas ini sempat terhenti dan dilanjutkan kembali pada 2012 hingga sekarang.
“Di Komunitas Cipta Khatulistiwa Club ini anggotanya sekitar 150. Namun sekarang mulai berkurang, karena pencinta sepatu roda berpencar membuat klub baru,” ujarnya.
Modal awal untuk masuk ke komunitas ini hanya wajib menyukai sepatu roda. Meski tidak memiliki sepatu roda, warga yang minat bergabung juga dipersilahkan. Mereka diperbolehkan untuk meminjam sepatu roda kepada anggota komunitas.
“Bermain sepatu roda ini mengasyikan. Ini olahraga yang dikemas dengan cara yang mengasikan dan bisa membakar kalori di dalam tubuh,” tuturnya.
Edy yang juga pengajar bermain sepatu roda ini menambahkan, olahraga yang digandrungi kaum remaja ini juga bisa menjaga keseimbangan tubuh. Dalam bermain sepatu roda sangat diperlukan keseimbangan tubuh agar tidak terjatuh. “Nah, jika kamu sudah bisa menyeimbangkan tubuh dengan sendirinya kita juga bisa melatih kelincahan serta koordinasi tubuh,” ungkapnya.
Pencinta sepatu roda di Kota Pontianak ini mengaku, permainan sepatu roda merupakan salah satu kegiatan yang sangat menyenangkan. Karena bisa santai sambil berbincang dengan teman atau bisa juga sambil mendengarkan musik kesukaan. “Selain itu, olahraga ini bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Bisa di taman atau hanya di lingkungan perumahan,” ulasnya.
Menurutnya, banyak gerakan yang bisa dikolaborasikan saat bermain sepatu roda. Terutama bagi yang sudah mahir bisa mengkolaborasikan gerakan dengan pasangan untuk membuat sebuah formasi gerakan berputar atau sebagainya.
“Latihan yang kita lakukan tidak kaku. Kita lakukan dengan fun, enjoy dan saling bercanda. Jadi selain mendapatkan sehatnya, kita juga dapat keceriaan untuk menghilangkan strees,” paparnya.
Olahraga Inline skate atau roller sport yang kebanyakan menggunakan 4/5 roda yang saat ini digandrungi semua kalangan. Tidak hanya orang dewasa, namun anak-anak juga menyukai. Semakin banyak peminat olahraga ini tentu komunitas pun terus bertambah.
“Kendalanya tidak ada arena yang cukup luas untuk dijadikan latihan. Kalau pas latihan bersama dengan teman-teman komunitas sangat sempit sekali. Sekarang hanya mengandalkan tempat yang kurang luas,” terangnya.
Edy berharap, dengan bertambahnya peminat sepatu roda di Kota Khatulistiwa sehingga Pemerintah Kota Pontianak perlu membangun arena bermain sepatu roda yang layak serta memadai. Minimal, ada arena yang luas dan halus sehingga bisa dijadikan sebagai tempat latihan sepatu roda.
“Namun, saat ini para pencinta sepatu roda hanya bisa mengandalkan gor serta Jalan Ahmad Yani Car Free Day (CFD) di hari Minggu,” katanya.
Lokasi Car Free Day, lanjut Edy Zaidar, biasa dimanfaatkan untuk mengenalkan olahraga inline skate atau roller sport kepada masyarakat. Selain berkeliling di jalanan, mereka juga beratraksi agar mencuri perhatian para pengunjung CFD.
Reporter: Syamsul Arifin
Redaktur: Andry Soe