Komplikasi, 20 Tahun Konsumsi Obat

Meninggal Setelah Umrah

MENUJU RUMAH Jalan menuju rumah Sawiyah di Kabupaten Kubu Raya, Selasa (12/3). Tri Yulio HP

eQuator.co.id – KUBU RAYA-RK. Dugaan (suscpect) tertular virus MERS-CoV (Middle East Respiratory Syndrome-Corona Virus), dibantah keluarga Sawiyah, 56. Warga Kabupaten Kubu Raya itu sudah 20 tahun mengkonsumsi obat, karena mengalami komplikasi.

Ditemui wartawan di kediamannya, Selasa (12/3), Jasmain menegaskan, sebelum berangkat umrah, istrinya mempunyai riwayat penyakit yang cukup lama, selama 20 tahun lebih Sawiyah mengonsumsi obat-obatan. “Bukan meninggal karena MERS-Cov, melainkan sakitnya sudah komplikasi,” tegas sang suami.

Pria 66 tahun itu mengungkapkan, istrinya meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Sudarso, Kota Pontianak,Jumat malam (8/3). Pasangan suami istri ini sebenarnya baru sehari tiba, setelah melaksanakan ibadah umrah, Rabu (6/3). “Keadaan beliau kurang baik setelah sampai di Kalbar. Beliau kelelahan karena perjalanan ibadah yang sangat menguras tenaga,” terangnya didampingi anaknya.

Dia mengungkapkan, istrinya mengalami komplilasi, sakit asam urat, sakit lutut, maag, dan penyakit lain. Makanya, dia memastikan istrinya tidak terserang virus membahayakan tersebut.

Mereka berangkat umrah pada 23 Febuari 2019. Ketika Jasmain dan istrinya melaksanakan sha’i memutari Kakbah sebanyak 7 putaran, istrinya tidak mampu melangkah pada putaran ketiga. “Fisiknya sudah lemah,” ucapnya mengenang.

Tidak hanya diam, sang suami bergegas mencari kursi roda untuk melanjutkan ibadah, agar bisa segera menyelasaikan sha’i. Supaya cepat pulang ke pemondokan. “Semakin dekat hari pulang ke Kalbar, kondisi ibu semakin lemah, susah untuk makan,” ujarnya.

Ketika pesawat yang mereka tumpangi berada di Kuala Lumpur menuju Pontianak, Jasmain duduk terpisah dengan istrinya, karena nomor kursi mereka dalam tiket berbeda. Dia kuatir, dan meminta kepada pramugari agar bisa pindah duduk di dekat istrinya. “Langsung saya duduk disamping istri, sehingga pramugari bertanya, ‘duduk dimana pak? nomor berapa?’ Saya bilang ikut ibu duduk disini. Pramugari akhirnya mengerti,” ujarnya.

Jasmani juga menegaskan, Dinas Kesehatan Kalbar hingga kini belum pernah menyampaikan hasil sampel pemeriksaan penyakit istrinya. “Saya pastikan bukan (MERS, red). Sudah lama mengidap komplikasi penyakit dan meminum bermacam macam obat selama 20 tahun lebih tanpa henti. Dokter menyarankan ibu saya jangan terlalu capek,” timpal sang anak.

Sebanyak 37 jemaah umrah, termasuk Jasmain dan istrinya menjalani pemeriksaan kesehatan. Semua jemaah merasa sehat. Dinas Kesehatan Kalbar juga belum bisa memastikan penyebab meninggalnya Sawiyah. “Sempel hasil pengecekkan penyebab meninggalnya ibu, keluar Rabu depan,” tegasnya.

Selain Sawiyah, Dinas Kesehatan Kalbar juga telah mengambil sempel dari Jasmain. Dia juga menjalani ronsen, pengambilan darah, dan pengambilan air liur.

 

Laporan :Tri Yulio HP

Editor: Yuni Kurniyanto