eQuator – Sambas. Sudah enam hari, Jumat (8/1), Kapal Motor Penumpang (KMP) Binaul sandar di Dermaga Teluk Kalong-Tanjung Harapan, Kecamatan Teluk Keramat. Rencananya, kapal yang pengoperasiannya di-launching di Surabaya, Jawa Timur ini akan melayani penyeberangan Sungai Sumpit-Ceremai, Desa Sebubus, Kecamatan Paloh.
“Begitu Dermaga Sungai Sumpit-Ceremai selesai pembangunannya, maka kapal ferry ini langsung beroperasi melayani penyeberangan masyarakat Kecamatan Paloh,” ucap Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kabupaten Sambas, Drs H Zainal Abidin MSi kepada Rakyat Kalbar, Kamis (7/1).
Dia memastikan aktivitas masyarakat Kabupaten Sambas akan semakin lancar, baik untuk berwisata di Pantai Tamajuk atau kunjungan ke perbatasan akan lebih mudah, jika KMP Binaul telah beroperasi melayani rute Sungai Sumpit-Ceremai. “Saat ini operasional penyeberangan masih menunggu selesai dibangunnya Dermaga Ceremai. Kalau Dermaga Sungai Sumpit sudah selesai pada akhir tahun 2015,” jelasnya.
Sementara itu, Kabid Perhubungan Darat Dishubkominfo Sambas, H Indra Gunawan SIP menjelaskan, sebelum KMP Binaul diantar ke Sambas, terlebih dahulu di-launching di Surabaya. “Sudah 5 hari (kemarin, red) KMP Binaul tiba di Kabupaten Sambas. Saat ini kapal ferry tersebut disandarkan sementara di Dermaga Teluk Kalung-Tanjung Harapan, sambil menunggu Dermaga Sungai Sumpit-Ceremai beroperasi,” paparnya.
Saat ini, jelas H Indra, banyak warga Kabupaten Sambas ataupun dari luar daerah yang berkunjung ke Temajuk. Keindahan pantai dengan birunya air laut menjadi daya tarik untuk menghabiskan liburan. “Bisa ribuan kendaraan datang ke Temajuk. Adanya kapal penyeberangan baru dapat membantu masyarakat. Sebab sekali menyeberang, kapal ini bisa mengangkut banyak kendaraan,” kata H Indra.
Selama ini, kendaraan roda empat harus antre untuk menyeberang, Hanya ada kapal kayu dengan mesin 40 PK untuk menuju ke Temajuk. Makanya, kehadiran kapal ferry akan semakin memperlancar mobilitas di Kecamatan Paloh. “Ferry ini merupakan bantuan pemerintah pusat untuk membantu transportasi di wilayah perbatasan. Agar cepat beraktivitas, diharapkan bersama-sama kita mengawasi pembangunan dermaga supaya selesai tepat waktu,” ajaknya.
Terpisah, Zefri, salah satu warga Desa Sebubus menyambut gembira tibanya kapal ferry untuk aktivitas penyeberangan di desanya. Jika dikelola secara baik, rute penyeberangan tersebut tentunya akan menghasilkan pemasukan bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Kita sangat senang adanya kapal ini, karena sangat membantu masyarakat. Biaya penyeberangan lebih murah, keselamatan lebih terjamin, dan tentunya ada asuransi dari setiap tiketnya,” ujarnya kepada Rakyat Kalbar.
Begitu pula dengan Ketua Apdesi Kecamatan Paloh, Mayadi Satar yang menilai rute penyeberangan ini sangat membantu masyarakat, seperti peningkatan ekonomi, memudahkan pemasaran hasil pertanian dan perkebunan, serta perikanan yang terkenal di Desa Temajuk. “Juga keamanan dan kenyamanan penumpang, apalagi Dermaga Sungai Sumpit sudah selesai, sehingga perlu dikejar target pengerjaan Dermaga Ceremai,” ucapnya.
Mayadi meminta pemerintah pusat melalui kementerian dan instansi terkait, secepatnya menyelesaikan pembangunan Dermaga Ceremai, sehingga aktivitas di perbatasan semakin lancar dan bisa langsung difungsikan sesuai peruntukannya. “Transportasi ini pastinya akan melepas keterisolasian masyarakat perbatasan antara negara. Yang pasti untuk menyeberang, kita tidak perlu lagi menunggu pasang surut seperti sebelumnya, karena dermaga ini sudah permanen seperti yang kita harapkan bersama,” tegasnya.
Reporter: Muhammad Ridho
Redaktur: Yuni Kurniyanto