Klaim Pertamina Stok BBM Sip, LPG Ditambah

SIMBOLIS ISI BBM. Asisten Administrasi dan Pembangunan Kota Pontianak, Herry Hadad melakukan pengisian BBM di SPBU Jalan Ahmad Yani, Jumat (24/6) pagi. OCSYA ADE CP/RK

eQuator.co.id – Pontianak-RK. PT Pertamina (Persero) memastikan pasokan BBM dan Elpiji selama Ramadan dan ldul Fitri 2016 akan selalu tersedia. Estimasi kebutuhan BBM di wilayah Kalimantan secara umum, khusus untuk produk solar bersubsidi dan premium pada masa puasa dan lebaran, diperkirakan tidak mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Berkisar di angka 6.037 KL perhari untuk premium dan 1.760 KL perhari untuk solar.
“Hal tersebut didasarkan pada data historis tahun 2014 dan 2015, dimana realisasi rata-rata pada masa tersebut relatif sama dengan periode lainnya,” ujar Dian Hapsari, Communication and Relations Area Manager Kalimantan, Pertamina Marketing Operation Region VI Kalimantan, usai peluncuran BBM jenis Dexlite di SPBU Jalan Ahmad Yani, Pontianak, Jumat, (24/6).
Untuk wilayah Kalimantan sendiri, peningkatan kebutuhan premium biasanya naik sekitar 6% pada sehari sebelum Idul Fitri kemudian normal kembali sehari setelahnya. Agak berbeda dengan premium, produk solar bersubsidi biasanya justru menurun kebutuhannya sekitar 7% pada enam hari sebelum Idul Fitri.
“Kebutuhan akan akan kembali normal juga pada H+1 setelah Idul Fitri. Namun sebagai langkah antisipasi, PT Pertamina telah menyiapkan tambahan alokasi sejumlah 6-20% dari alokasi normal yang dapat digunakan apabila terjadi Lonjakan permintaan di luar prediksi,” paparnya.
Untuk Avtur, sebagai bahan bakar pesawat, Pertamina juga meningkatkan stok hingga 12 persen dari distribusi rata-rata normal perbulan sebesar 17.302 KL menjadi 19.378 KL se-Kalimantan. “Kenaikan ini kami siapkan di bulan Juni-Juli 2016, atau pada saat ramadan dan lebaran. Karena di periode tersebut ada arus mudik lebaran dan arus balik lebaran,” terang Dian.
Sementara, stok Elpiji ditambah sebesar 6-10 persen dari rata-rata normal perharinya di Kalimantan. Diperkirakan, akan terjadi peningkatan pemakaian elpiji tiga kilogram pada dua hari sebelum Idul Fitri dan lima hari setelahnya. Dian mengatakan, rata-rata konsumsi Elpiji PSO (Subsidi) naik sekitar 5,6 persen dari rata-rata hari normal yaitu sebanyak 343.272 tabung perhari.
Tingkat konsumsi Elpiji PSO akan naik ke level 416.679 tabung pada dua hari sebelum Idul Fitri dan ke kembali naik ke level 420.397 tabung pada lima hari setelahnya. Sedangkan Elpiji non PSO (Non subsidi) konsumsi tertinggi akan terjadi pada empat hari sebelum Idul Fitri pada level 23.000 tabung perhari.
“Kebiasaan pemakai Elpiji dari tahun ke tahun ada kenaikan pada saat menjelang puasa, kemudian akan cenderung kembali normal dan akan kembali meningkat pada saat seminggu menjelang Idul Fitri, kemudian penurunan terjadi disaat lebaran,” paparnya.
Sebagai langkah-langkah untuk mengantisipasi kenaikan pemakaian BBM dan Elpiji pada periode tersebut, lanjut Dian, Pertamina telah meningkatkan keamanan dan ketahanan stok BBM di Terminal BBM seluruh wilayah Kalimantan, meningkatkan operasional lembaga penyalur (SPBU, APMS, dan lain-Iain), menyiapkan SPBU buka 24 jam di jalur-jalur strategis, dan menjamin ketersediaan baik produk subsidi maupun non-subsidi di setiap wilayah.
“Kita juga meningkatkan pelayanan penyaluran BBM, Elpiji, pelumas dan lainnya dengan pembentukan Tim Satgas yang bertugas memantau penyaluran atau distribusi BBM dan non BBM kepada masyarakat di seluruh wilayah Kalimantan agar lancar dan aman,” jelasnya.
Jadi, ia berharap masyarakat tidak khawatir akan stok BBM dan non BBM pada periode tersebut. Apalagi sampai melakukan penimbunan dengan melakukan pembelian secara berlebihan atau secara besar-besaran.
“Jika masyarakat menemukan indikasi penyimpangan diharapkan dapat dilaporkan ke aparat atau kepada Contact Center Pertamina di nomor 1-500-000,” pinta Dian.

Laporan: Ocsya Ade CP
Editor: Mohamad iQbaL