eQuator.co.id – PONTIANAK-RK.”Jalan Perlahan Tanpa Berkata, Melewati jerami disinari lampu, Selamat Jalan Bunda Yus Tercinta, Doa kami menyertaimu”.
Begitulah sebait puisi yang dipersembahkan oleh Ketua penyelenggara ketika acara Pengukuhan Ketua Pengurus Daerah Pengganti, Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kalimantan Barat periode 2013 – 2018, yang dihadiri Sekjen Pengurus Pusat IBI Tumina Wiratnoko dan juga perwakilan BKKBN Kalbar, di Hotel Orchad Ayani Pontianak, Sabtu (24/4).
Bunda Yus adalah sapaan Almarhumah Hj. Yusniati Djunaini KS, Ketua IBI Kalbar periode 2013 – 2018 yang tutup usia pada Sabtu, 13 Januari 2018. Doa pun juga dipanjatkan untuk Almarhumah dalam pengukuhan tersebut.
Sepeninggal Almarhumah, kepengurusan IBI Kalbar menjadi kosong, dan untuk memperlancar roda organisasi PD IBI Kalbar konsultasi dengan Pengurus Pusat IBI. Dari itu ditunjuklah pengganti Ketua PD IBI Kalbar yang baru yakni Hj. Urai Rosdiana.
Suasana duka terasa acara pengukuhan saat Sekretaris IBI Kalbar, Hj Mariani, menyampaikan laporan kegiatan kepengurusan yang telah berjalan dalam kepemimpinan Almarhumah Hj Yusniati. Baru saja ia mengucapkan Bismillah, seketika ia pun berhenti berkata. Rupanya ia tak mampu menahan sedih, airmatanya pun jatuh berlinang menetes di pipi. Dan ia pun mengajak semua yang hadir untuk mengenang dan mendoakan Almarhumah.
Mariani mengatakan, sosok Almarhumah Hj Yusniati merupakan orang yang sederhana. Selama seluruh periode kepengurusan IDI Provinsi Kalbar, Hj Yusniati dikatakannya telah merintis untuk mencari dana dalam rangka pembangunan Sekretariat IBI Kalbar.
“Dana sudah terkumpul walaupun belum cukup,” ujar Mariani yang mewakili Ketua IBI kepengurusan lama.
Untuk itu, Mariani mengajak bersama-sama untuk mewujudkan apa yang diinginkan itu. Ia pun mengenang Almarhumah yang merupakan sosok pekerja keras, tanpa pamrih, amanah, tidak pernah mengeluh, dan seorang pemimpin yang harus dijadikan panutan serta yang bertanggung jawab itu. Tapi, kata dia, Allah lebih menyayanginya. Sehingga terlebih dahulu meninggalkan semuanya.
“Kami atas nama pengurus IBI, memohon maaf kepada Bidan yang ada di daerah dan semua mitra atas khilaf di masa Almarhumah memimpin dan Almarhumah diberikan tempat yang terbaik di sisi Allah,” kata Mariani sambil menangis.
Jumlah anggota IBI se Kalbar terdata sebanyak 5.389 orang. Diakui Mariani, jumlah tersebut baru muncul setelah dilakukan pelatihan Midwifery Update (MU). Karena selama ini yang diketahui anggota IBI hanya 3000 lebih dan komunikasi terbatas.
Tapi dengan adanya pelatihan MU semuanya pun bermunculan karena menurutnya Bidan memerlukan sertifikat yang diperjuangkan oleh pengurus IBI Kalbar. Sedangkan jumlah cabang yang ada di Kalbar sebanyak 14.
Diakuinya, selama mengemban amanah bersama, beberapa kegiatan telah dilaksanakan seperti Musyawarah Cabang se Kalbar Rapat Kerja Daerah IBI dan seminar untuk para anggota se Kalbar, yang dilanjutkan dengan penyelesaian surat standar registrasi sebagai organisasi profesi.
“Namun yang paling penting adalah pelatihan MU di 12 Kabupaten/Kota. Sisa dua saja yang belum terlaksana yaitu Singkawang dan Kayong Utara. Serta beberapa kegiatan lainnya,” ujarnya saat menyampaikan hasil kegiatan.
Selesaikan Program
Ketua Pengurus Daerah Baru IBI Urai Rosdiana menuturkan akan melanjutkan program yang belum terlaksana. Ia yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua IBI Kalbar ini mengatakan perlu adanya bantuan dan kerjasama dari semua pengurus baik tingkat Provinsi maupun Cabang Kabupaten/Kota. “Itu demi kelancaran organisasi,” harapnya.
Menurut Rosdiana, tanpa ada dukungan tidak ada artinya. Untuk itu ia mengajak bersama-sama bergotong royong, bahu membahu, dan saling menghargai agar lebih maju lagi untuk masa-masa yang akan datang. Ia mengatakan untuk kedepannya akan melaksanakan kegiatan MU yang belum terlaksana. Dan akan melanjutkan pembangunan Sekretariat IBI Kalbar.
“Mungkin nanti kami akan rapat kepengurusan, mungkin bergotong royong untuk mengadakan sekretariat,” jelas Rosdiana.
Sedangkan Sekjen IBI Tumina Wiratnoko mengatakan, tugas pokok dan fungsi Bidan adalah mengenai kesehatan ibu, bayi dan balita, reproduksi serta pelayanan keluarga berencana. Untuk bidan yang ada di Indonesia, kata dia, berjumlah 429 ribu, namun yang terdaftar sebagai anggota IBI hanya separuh. Dikarenakan masih ada yang baru lulus sehingga belum terdaftar sebagai anggota.
“Syarat menjadi anggota harus mengajukan permohonan menjadi anggota, baru memiliki Kartu Tanda Anggota,” pungkasnya.
Laporan: Maulidi Murni
Editor: Arman Hairiadi