eQuator.co.id – Meskipun tidak masuk dalam pelatnas untuk SEA Games 2017, cabor voli pantai masih mendapatkan perhatian dari Satlak Prima. Sebab, voli pantai merupakan salah satu cabor andalan Indonesia menuju Asian Games 2018 yang digelar di Jakarta-Palembang.
Secara kans dan peluang, Ade Candra dkk masih punya kesempatan untuk bisa berprestasi. Bahkan Agustus lalu, mereka hampir saja lolos tampil di pentas Olimpiade Rio 2016. Salah satu pengganjal mereka yakni masalah poin internasional yang minim.
Itu disebabkan lantaran atlet Indonesia minim mengikuti ajang voli internasional. “Untuk itu, kami harus mengambil kebijakan, setidaknya tahun depan ada 10 try out internasional buat atlet voli pantai,” ujar Mimi Irawan, salah satu High Performance Director (HPD) cabor Permainan Satlak Prima kepada Jawa Pos kemarin (9/11).
Menurutnya, kebijakan tersebut dirasa penting untuk memberikan pengalaman bertanding lebih banyak buat atlet Indonesia. Setidaknya sejumlah event voli pantai di Asia dan Eropa sudah masuk dalam list Satlak Prima.
“Untuk event di Indonesia wajib ikut, di Asia Tenggara, Thailand juga menjadi event wajib buat kita,” urai Mimi. Sementara itu, Slamet Mulyanto, Kepala Bidang Voli Pantai PP PBVSI juga membenarkan kebijakan tersebut buat pemainnya.
“Jadi kami sudah sepakat dengan Satlak Prima untuk tetap memberikan support penuh buat anak-anak sebelum Asian Games,” terangnya. Hal ini sebagai langkah nyata untuk mengusahakan prestasi maksimal di pentas multievent empat tahunan tersebut.
Adapun sejumlah turnamen yang masuk kalender voli pantai Asia Pacific di Indonesia juga menjadi perhatian timnya. “Semua pasangan masih tentatif, tetapi kami berharap mulai awal tahun pasangan tim bisa lebih konsisten,” sebutnya. (nap)
