eQuator – Putussibau-RK. Sudah tinggal puing-puing pun masih dibiarkan begitu saja. Begitulah kondisi bangunan bekas SD Negeri 4 Putussibau yang terbakar pada 2014 silam. Keselamatan murid-murid pun terancam karenanya.
“Kami pernah melayangkan surat ke Disdikpora Kapuas Hulu, supaya melakukan pembersihan puing-puing bangunan sekolah yang terbakar itu,” aku Wenefrida SPd, Wakil Kepala Sekolah SDN 4 Putussibau ditemui di ruang kerjanya, Rabu (27/1).
Wenefrida menyampaikan surat tersebut kepada Disdikpora Kapuas Hulu, lantaran bagaimana pun juga, bekas bangunan terbakar itu merupakan aset Pemerintah Daerah (Pemda).
Bekas bangunan terbakar itu, tepat di samping gedung SD Negeri 4 Putussibau yang baru. Sehingga kerap dijadikan areal bermain murid-murid. “Kalau kita lihat, sangat rawan dan membahayakan anak-anak, terutama saat bermain di halaman sekolah,” kata Wenefrida.\
Kondisi tersebut membuat para orangtua murid kerapkali menanyakan ke pihak sekolah, kapan puing-puing bangunan yang terbakar itu dibongkar, supaya tidak mengancam keselamatan anak-anak.
Sementara itu, Sekretaris Disdikpora Kapuas Hulu, M Jumran SPd MSi mengaku sudah menampung laporan pihak SD Negeri 4 Putussibau tersebut. Bahkan sudah disampaikan ke Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD). “Sebab, semua kerusakan dan barang yang sudah tidak terpakai lagi, harus menunggu perhitungan kerugiannya dari DPPKAD,” jelasnya.
Jumran meminta, pihak sekolah mengambil inisiatif untuk membongkar bangunan tersebut, bilamana kondisinya sudah hampir roboh. “Pihak sekolah tentu bisa mengambil inisiatif, menggunakan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah). Paling untuk biaya upah pembongkarannya, saya rasa tidak juga berat apalagi dana BOS sekolah cukup besar,” tandasnya.
Laporan: Andreas
Editor: Mordiadi