Kesadaran Ibu Memeriksakan Kesehatan Kandungan dan Bayi Masih Terbatas

Ilustrasi-NET

eQuator – Dinas Kesehatan Kota Pontianak merangkul kelurahan dan kecamatan untuk menyosialisasikan pentingnya memeriksakan kesehatan kandungan serta menimbang bayi di Posyandu terdekat secara periodik. Hal itu penting guna meminimalisir angka kematian ibu dan anak di Kota Khatulistiwa.

“Tingkat kesadarannya memang masih kurang. Padahal keberadaan kesehatan sudah merata di setiap kecamatan se-Kota Pontianak,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Siddiq Handanu, Sabtu (28/11).

Siddiq menjelaskan, menurut data yang dihimpun, tidak hanya saat hamil saja, melainkan pemeriksaan balita ke Posyandu pun dirasakan kurang. Namun, belum diketahui secara pasti apa penyebab hal tersebut sehingga pihaknya melakukan kerja sama dengan kecamatan untuk memantau perkembangan dalam meningkatkan kepedulian masyarakat.

“Sekitar 53 persen saja. Padahal penimbangan sangat perlu dilakukan untuk memantau gizi balita serta berpengaruh kepada sumber daya manusianya kelak ketika dewasa nanti,” jelasnya.

Menurutnya, di Kota Pontianak kasus kurang gizi diklaim memang sudah berkurang, yang hanya mencapai 15 persen saja. Bahkan, bisa dikatakan seluruh kecamatan bebas dari penyakit balita tersebut. Hanya saja, sejauh ini Kecamatan Pontianak Utara kasus kurang gizi masih terbilang cukup tinggi.

“Kasus kurang gizi selalu ada dan kecamatan yang paling banyak kasusnya adalah Pontianak Utara,” bebernya.

Oleh karena itu, Handanu mengimbau, kaum ibu hamil maupun yang memiliki balita agar rutin memeriksakan kandungan dan menimbang anaknya di Posyandu terdekat.

“Setiap bulan untuk dilakukan penimbangan badan. Hal ini juga berguna untuk melihat kembang tumbuh anak agar anak senantiasa sehat,” paparnya.

Sadar dengan warga di kawasannya yang kurang peduli terhadap Posyandu, Camat Pontianak Utara, Kiswanta menyambut baik langkah yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Pontianak. Terlebih dengan rutin melakukan pemeriksaan, sang anak tentu akan terjamin kesehatannya.

“Pada usia tertentu balita harus seimbang antara berat badan dan tinggi badan,” paparnya.

Tak hanya Dinas Kesehatan Kota Pontianak saja yang melakukan pemetaan di Kecamatan Pontianak Utara, pihaknya juga memantau perkembangan di lapangan. Hasilnya, dua kelurahan yang dinilai masih rawan terjadi kasus tersebut.

“Ada dua kelurahan di Pontianak Utara yang masih dalam kategori rawan kurang gizi. Yaitu Kelurahan Siantan Tengah dan Siantan Hilir,” tukasnya. (agn)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.