eQuator.co.id – Pontianak-RK. Potensi kelapa sawit Kalimantan Barat yang menjanjikan membuat banyak dilirik perbankan. Bank Muamalat membantu kredit kepada petani plasma sawit Rp89,1 miliar di tujuh koperasi binaan perusahaan di Kabupaten Bengkayang dan Kubu Raya.
Bantuan kredit tersebut berada di lahan seluas 1,576,32 hektar plasma. Angka ini berdasarkan kebutuhan yang ada.
“Ini adalah pertamakalinya kita bekerjasama dengan inti plasma. Ke depannya rencana kita akan banyak melayani inti plasma, tidak hanya di sini saja, tapi seluruh Indonesia terutama,” ujar Direktur Bisnis Korperasi Bank Muamalat, Indra Y. Sugiarto, Senin (28/11) usai penandatanganan bantuan kredit ke sejumlah petani di Hotel Orchard Pontianak.
Program bantuan ini sudah berjalan dua tahun. Bank Muamalat mengenakan tarif di bawah lima persen dari pinjaman dari total exposure.
“Memang di kelapa sawit ini belum banyak karena baru dimulai dua tahun lalu,” katanya.
Menurut Indra, alasan pihaknya memilih plasma karena melihat potensi yang sangat menjanjikan. Bukan hanya di Kalbar dan nasional, di tingkat internasional juga mengganggap sawit kini menjadi pioner usaha yang prospeknya cerah. Kendati begitu, dalam menyalurkan kredit kepada petani plasma ini tidak sembarangan. Terbukti baru sekitar Rp700 miliar se Indonesia dari total exposure Rp40 triliun.
“Ini masih jauh dari target secara keseluruhan,” ucapnya.
Indra menegaskan, tahun depan pihaknya akan lebih gencar melakukan kerjasama dengan petani plasma dalam mengejar target tersebut. Target pihaknya, Kalimantan dan Sumatra.
Dikatakannya, semenjak merambah petani plasma, Non Performing Loan (NPL) belum ada kendala yang berarti. Sebab, plasma terbilang sukses, terlebih biaya yang harus disetorkan relatif rendah.
“Kalau NPL untuk sawit Alhamduililan belum ada kalau dilihat lima tahun belakangan,” sebutnya. (agn)