-ads-
Home Patroli Kerap Jadi Tempat Mesum

Kerap Jadi Tempat Mesum

Pemdes Mungguk Jaga Jembatan Penanjung

Tempat mesum : Jembatan Gantung Penanjung di KM 3, Jalan Sekadau-Sintang, Desa Mungguk harus dijaga ketat pihak Pemdes Mungguk, beberapa bulan terakhir. Penjagaan dilakukan agar jembatan tersebut tidak dijadikan tempat mesum. (Abdu Syukri)

eQuator.co.id – SEKADAU. Pemerintah Desa (Pemdes) Mungguk memperkuat penjagaan kawasan Jembatan Gantung Penanjung di KM 3, Jalan Sekadau-Sintang, terutama malam hari.

“Sudah beberapa bulan ini kita selalu menerjunkan Hansip untuk memantau kawasan Jembatan Gantung Penanjung,” ucap Agustami, Kepala Desa Mungguk kepada Rakyat Kalbar, Kamis (16/2).

Pemantauan, kata Agustami, dilakukan terutama menjelang tengah malam. Sebab, saat malam hari kawasan Jembatan Gantung Penanjung sering dijadikan lokasi pacaran bahkan berbuat besum sejumlah remaja.

-ads-

“Makanya tiap jam Hansip dari kita (Desa Mungguk, red) selalu keliling mantau. Sejak adanya penjgaan ketat itu, sekarang tidak ada lagi yang berani pacaran disana,” klaim Agustami.

Diakui Agustami, sebelum ada hansip yang melakukan penjagaan khusus, banyak muda-mudi menjadikan Jembatan Gantung Penanjung sebagai lokasi pacaran. Warga sekitar pun resah dengan kejadian itu.

“Dalam penjagaan itu, pihak kepolisian dari Polres Sekadau juga ikut membantu. Sering polisi patroli datang ke jembatan penanjung itu,” ulas Agustami.

Keputusan Pemdes Mungguk yang menjaga ketat Jembatan Gantung Penanjung dari aktivitas pacaran muda-mudi, disambut antusias warga. Mereka pun berharap pemantauan dilakukan secara terus menerus.

“Jangan putus. Harus tetap dilaksanakan pengecekan,” ucap Jainal, aktivis Komunitas Moeslim Forever, Dusun Sewa’k, Desa Mungguk saat dimintai tanggapannya, kemarin.

Jainal meyakini, pemantauan dan pengecekan secara rutin oleh aparaatur desa bisa membuat kawasan Jembatan Gantung Penanjung bebas dari aktivitas pacaran remaja. “Kalau ada yang masih nekat, tangkap saja.

Panggil orang tuanya dan berikan pengarahan agar membuat efek jera,” tukas Agustami.

Reporter: Abdu Syukri
Editor: Kiram Akbar

Exit mobile version