eQuator.co.id – Sekadau-RK. Karyawan PT. Permata Hijau Sarana (PHS) di Dusun Nanga Gonis, Desa Gonis Tekam, Kecamatan Sekadau Hilir dihebohkan penemuan mayat yang tergeletak di anak sungai Divisi 5 perkebunan sawit milik perusahaan tersebut, Minggu (27/8) sekitar pukul 19.00. Dari identitasnya, korban bernama Marcellinus Ansi, 32, karyawan perusahaan itu.
“Dia karyawan jaga malam,” kata Yosapat, General Manager Umum PT. PHS kepada wartawan, Minggu malam.
Ansi diketahui meninggalkan rumah untuk bekerja sejak Sabtu malam. Hingga Minggu sore, dia tak kunjung pulang.
Keluarga dan rekan-rekan kerjanya melakukan pencarian. Ternyata korban ditemukan tergeletak di anak sungai dengan posisi kepala terendam air.
Di bibir sebelah bawah terdapat luka lecet. Namun belum diketahui pasti penyebab luka tersebut. Mayat Ansi pertama kali ditemukan oleh salah seorang sopir pengkut buah sawit yang hendak mencuci tangan di anak sungai tersebut. Korban mengenakan baju kaos lengan panjang dan hanya mengenakan celana dalam.
Sementara celana luarnya tergeletak tak jauh dari kondisi mayat. Sedangkan di dekat mayat juga ada handphone milik korban yang masih aktif.
Jajaran Polres Sekadau dan Polsek Sekadau Hilir yang menerima laporan penemuan mayat, langsung meluncur ke lokasi. Polisi langsung mengevakuasi jasad korban ke RSUD Sekadau untuk divisum.
“Hasil visum, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan,” kata Kapolres Sekadau AKBP Yury Nurhidayat SIK MH kepada Rakyat Kalbar, kemarin.
Martina, 32, istri Ansi terlihat sangat sedih. “Harusnya tadi pagi (Sabtu pagi, red) pulang,” kata Martina di RSUD Sekadau, Minggu malam.
Martina mengaku, sejak Sabtu siang dirinya terus menelpon sang suami. Tapi HP-nya tak diangkat. “Soalnya anak kedua saya, Belin yang masih berumur dua tahun ulang tahun. Jadi saya minta dia pulang, tapi tak diangkat,” kenang Martina.
Marina mengaku, sang suami pernah mengalami kecelakaan. Bahkan kondisi ayah dari Viktor, 8, itu sempat koma saat kecelakaan tersebut. “Waktu itu matanya juga sakit. Tapi saya tak tahu apakah ada hubungannya dengan kematian suami saya,” ujar Martina.
Diduga kuat, Ansi tewas karena terpeleset saat hendak buang air ke sungai. (bdu)