Kementerian Pariwisata Perlu Promosikan Kota Khatulistiwa ke Mancanegara

Kota Pontianak ‘Unik’

Ilustrasi-wisatapontianak.com

eQuator – Walikota Pontianak, H. Sutarmidji berharap Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI mempromosikan Kota Khatulistiwa ke kancah internasional bersama beberapa kota lainnya di Indonesia. Pasalnya Pemkot mengklaim banyak keunikan yang terpusat di ibu kota Provinsi Kalbar tersebut.

“Banyak kelebihan di Kota Pontianak dan itu harusnya dipromosikan Kementerian Pariwisata. Tidak hanya Bali, Lombok, yang ada garis titik khatulistiwa yang di sana ada keunikan wisata ilmiah. Dan kita letaknya di tengah kota dan hanya di Kota Pontianak. Palu ada tapi tidak di tengah kota,” ujar Walikota H. Sutarmidji, Minggu (1/11).

“Pontianak jangan lagi bicara menyapa Indonesia, banyak hal yang sebenarnya kurang terpublikasi bahwa kita lebih baik dibandingkan dengan berbagai kota lain di Indonesia,” timpalnya.

Mengenai kebersihan, Midji ini mengklain bahwa kota yang dipimpinnya di dua periode tersebut tidak kalah dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia yang diklaim mendapatkan Adipura.

“Kalau kebersihan, saya berani jamin Pontianak lebih bersih dibandingkan beberapa kota lain di Indonesia, walaupun kita tidak pernah dapat Adipura,” tukasnya.

Entah karena tidak mendapatkan penghargaan Adipura, Midji menyatakan jika dari tim Adipura mendatangi Kota Pontianak dan hendak ingin bertemu, bahkan memberikan penghargaan, secara lugas Midji memastikan bahwa dirinya enggan bertemu dengan tim tersebut.

“Karena saya tidak senang dengan penilaian-penilaian yang penilaiannya tidak objekif, jangan. Saya kalau ada tim Adipura, saya tak mau ketemu. Bahkan kota yang selama ini mendapat Adipura, silahkan bandingkan dengan Pontianak. Datangi kota itu, lihat, apa hebatnya dibanding Pontianak,” elaknya.

Midji berpendapat, penilaian Adipura tersebut terindikasi tidak objektif dengan keadaan yang sebenarnya. Menurutnya, Kota Pontianak tidak perlu mendapat Adipura. Lantaran penghargaan lain sudah disabetnya yakni langsung dari kementerian.

“Kenapa saya bilang begitu, karena penilaian parsialnya, kita diberikan penghargaan yang baik. Contohnya Pontianak sebelum asap, diberikan Kementerian Perlindungan Hidup penghargaan sebagai salah satu kota yang udaranya terbersih se-Indonesia. Ini selaras dengan Pontianak yang diberi juga penghargaan dengan kota teduh, serapan emisi bisa diserap pepohonan,” jelasnya.

Terkait kebijakan, dicontohkan Midji bahwa kota besar seperti Bandung yang baru akan menjalankan sejumlah program. Sedangkan Pemerintah Kota Pontianak sudah lama menjalakan program tersebut, bahkan sudah banyak pula yang ditindak. Atas dasar inilah yang membuatnya berani mengklaim Kota Pontianak layak untuk diperhitungkan dan dipromosikan ke kancah internasional.

“Bandung sekarang baru bicara mau memberikan KTP untuk pohon-pohonnya, kita sudah tujuh tahun lalu. Mereka baru bicara mau tebang pohon harus izin Walikota, Pontianak sudah tujuh tahun juga melakukan itu,” cetusnya.

“Mereka baru bicara akan diajukan ke pengadilan, mereka belum satu pun, kita sudah ratusan diajukan ke pangadilan. Buang sampah didenda sekian, tak ada satu pun yang diajukan ke pengadilan, tapi Pontianak tahun 2012 saja sudah memberikan sanksi kepada 1042 warga kota yang buang sampah sembarangan,” ujarnya. (agn)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.