Kementerian: Harga Bahan Pokok Jelang Ramadan Stabil

ilustrasi : internet

eQuator.co.id – SURABAYA-RK. Menjelang Ramadan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI memantau stok dan harga bahan pokok di pasar tradisional, ritel modern, serta gudang penyimpanan.

Aktivitas tersebut berlangsung rutin tiap mendekati Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). Hasil pantauan menyebutkan, kecuali bawang putih, harga bahan pokok yang lain stabil.

Sekretaris Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Marthin menegaskan bahwa pasokan bahan pokok aman. Harganya pun terkendali.

’’Dari pantauan di 28 kota, harga beras rata-rata turun,’’ katanya di sela rapat koordinasi daerah HBKN 2019 di Surabaya, Kamis (25/4).

Harga gula pasir, lanjut dia, memang naik. Namun, harga minyak goreng curah turun.

Secara umum, menurut Marthin, harga bahan pokok lebih murah dari pada harga eceran tertinggi dan masih di bawah harga acuan. Dengan memanfaatkan sistem informasi harga barang kebutuhan pokok, dia berharap pemerintah daerah terus memantau perkembangan harga.

Terkait dengan harga bawang putih yang masih tinggi, Marthin menegaskan bahwa pemerintah telah meminta importer dan distributor mempercepat distribusi stok yang ada. Selain itu, pemerintah masih menunggu masuknya bawang putih impor.

’’Agar awal Mei bisa didistribusikan ke pasar-pasar,’’ tandasnya.

Saat ini pemerintah sudah mengeluarkan izin impor bawang putih 115 ribu ton. Dengan estimasi kebutuhan nasional 35 ribu ton, bawang putih impor itu akan bertahan beberapa bulan.

’’Harapan kami, paling tidak harga bisa bertahan atau turun sedikit,’’ lanjutnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim Drajat Irawan mengatakan, kebutuhan bawang putih Jatim per bulan sekitar 4.690 ton. Saat ini rata-rata harganya Rp 45 ribu per kilogram. Kecuali bawang putih, harga bahan pokok di Jatim stabil.

’’Informasi itu kami rangkum dari data milik 116 pencacah dan 200 koordinator,’’ terangnya.

Sementara itu, Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan bahwa inflasi Ramadan dan Lebaran selama dua tahun terakhir menurun. Inflasi volatile food lebih terkendali. Termasuk harga beras. Tapi, dia berharap Bulog menjaga ketersediaan stok dan stabilisasi harga.

’’Selain itu, Bulog perlu memperhatikan pembangunan gudang-gudang di daerah yang surplus. Dengan demikian, harga bisa dikendalikan di tingkat konsumen tanpa mengorbankan harga di tingkat produsen,’’ kata Darmin.

Terkait ketersediaan stok bahan pokok, Satgas Pangan Polri juga mulai mengecek di pasaran untuk mengantisipasi kenaikan harga menjelang Ramadan yang tinggal menghitung haru.

Karopenmas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo menyatakan, Satgas Pangan Polri akan berupaya memastikan ketersediaan pangan dan harga kebutuhan pokok tetap stabil saat memasuki bulan Ramahan.

Dedi menambahkan, selain melakukan pengawasan terhadap harga dan ketersediaan bahan bahan pokok, Satgas juga akan melakukan penegakan hukum terhadap pelaku kartel dan mafia pangan. (Jawa Pos/JPG)